Ulasan Film: 'Notebook'
- tim tvOne
Padahal, isu sensitif seperti pandangan sebuah agama yang menjadi minoritas di suatu daerah hanya diposisikan sebagai hiasan di awal. Tidak ada eksekusi yang serius. Film ini lebih banyak berkisah tentang hal-hal seputar cinta yang penuh dengan potret cinta dan kebimbangan.
Namun, kompleksitas kisah cintanya juga terasa setengah hati ketika diangkat, terutama mengenai masalah Rintik dalam
menghadapi perjodohannya. Ketika dia diberitahu untuk menghindari situasi tersebut, tidak ada upaya untuk menjelaskan mengapa dia menolak pertandingan atau upaya untuk menegaskan penolakannya.
Penokohan Rintik dalam film 'Notebook' memang sangat aneh. Awalnya, ketika isu kehadiran Rintik diremehkan karena merupakan satu-satunya guru muslim di sekolah tersebut, sosoknya digambarkan cukup anggun dalam menjaga diri dan membatasi kedekatan dengan lawan jenis, bahkan menolak berjabat tangan dengan lawan jenis. Kepala sekolah. Namun, seiring berjalannya cerita, Rintik seolah mengesampingkan keanggunannya sebagai seorang muslimah.
Rintik rela merangkulnya saat Arsa menyuruhnya bertahan sambil mengayuh sepeda, mengulurkan tangan membantu, bahkan memeluk pria yang membuatnya merasakan perasaan cinta yang baru. Penyajian ceritanya memberikan kesan bahwa 'Notebook' bermaksud untuk menggambarkan efek samping dari cinta yang dapat menggoyahkan iman, kemudian
menggiring para penganutnya untuk melewati hal-hal yang awalnya ia batasi.
Selain jalan cerita terkait konflik dan resolusi yang terkesan tidak terarah dengan jelas dan tegas, hal lain yang mengganggu adalah dialek Sumba yang diucapkan Dimas Anggara. Mengambil peran sebagai pemuda asal Sumba, aktor ini hanya tampil apik di awal. Namun, di pertengahan hingga akhir film, dialek Sumba menguap dan membuat perannya sebagai Arsa diragukan.
Meski tidak bisa dijalankan secara maksimal, peran Dimas Anggara sebagai sosok yang sedang jatuh cinta disajikan dengan baik. Ia mampu membuat penonton tersenyum melihat tingkahnya yang terkadang merona, terkadang memalukan. Bersama Amanda Rawles yang juga cukup piawai dalam berakting sebagai guru yang sederhana, lembut, dan sabar, kedua karakter utama membangun chemistry yang indah di depan kamera.
Penampilan Ira Wibowo juga melengkapi role play spesial para bintang yang memiliki jam terbang tinggi di dunia perfilman, bahkan Tanta Ginting sebagai Marius juga menghadirkan suasana yang menjiwai sisi menghibur di 'Notebook'.
Load more