Kabar menurunnya tren penularan Covid-19 Tanah Air menjadi angin segar untuk pariwisata Indonesia, termasuk destinasi ke Wae Rebo. Hampir setahun lesu, Wae Rebo kembali dibuka secara resmi pada awal September 2021. Perlahan kunjungan pun mulai ada, meski baru wisatawan domestik. Warga Wae Rebo kini kembali bersiap melayani tamu.
"Kita berharap pariwisata mulai bangkit dan kita di Wae Rebo sudah bersiap melayani tamu. Seluruh warga sudah divaksin Covid-19," ucapnya.
Dijelaskan Kasius Manje, pariwisata adat Wae Rebo diperkuat oleh Lembaga Pelestarian Budaya Wae Rebo (LPBWB). Lembaga pariwisata adat ini kata dia menyiapkan tenaga-tenaga terampil. Dari total 128 KK di Wae Rebo, terdapat lebih dari 70 orang yang tergabung dalam LPBWB. Paling banyak terdiri dari ibu-ibu yang bertugas mengurusi konsumsi untuk wisatawan.
"Kita siapkan 50 orang ibu-ibu untuk melayani tamu. Sisanya laki-laki yang biasa menyambut tamu dan saya sendiri sebagai salah satu guide lokal yang menjelaskan panjang lebar tentang kampung Wae Rebo kepada tamu," imbuhnya.
Penambahan fasilitas
Meski pun sudah dipasang internet satelit oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia pada tahun 2018 lalu, LPWB sangat mengharapkan penambahan infrastruktur penunjang kebutuhan pariwisata di Wae Rebo.
"Kami sangat membutuhkan listrik PLN karena selama ini hanya mengandalkan genset. Selain biaya solarnya mahal penggunaanya juga terbatas. Dipakai hanya malam hari sampai jam 12 malam," ungkap Kasius.
Load more