LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Waspada, autoimun bisa menyerang kulit
Sumber :
  • (ANTARA/Shutterstock/Liga Cerina)

Tetap Bisa Divaksin Covid-19, Ini Seluk Beluk Penyakit Autoimun yang Menyerang Kulit

Normalnya, sistem imun membantu menyingkirkan infeksi virus dan bakteri. Namun penyakit autoimun, sel tubuh dianggap sebagai suatu benda asing yang akhirnya menyerang tubuhnya sendiri.

Kamis, 4 November 2021 - 09:59 WIB

Jakarta - Penyakit autoimun dapat menyerang berbagai organ tubuh, namun ada juga yang secara spesifik mengenai satu tempat saja seperti kulit. Autoimun merupakan suatu penyakit akibat gangguan sistem imun, di mana imun salah mengenali sel tubuhnya sendiri.

Normalnya, sistem imun membantu menyingkirkan infeksi virus dan bakteri. Namun pada penyakit autoimun, sel tubuh dianggap sebagai suatu benda asing yang akhirnya menyerang tubuhnya sendiri, dan ini masih tidak diketahui alasannya.

Salah satu organ yang dapat mengalami gangguan autoimun adalah kulit, yang kemudian disebut sebagai autoimun kulit. dr. Amelia Soebyanto, Sp.DV, yang merupakan Spesialis kulit dan kelamin mengatakan, secara umum gejala autoimun kulit yang biasa ditemukan adalah berupa bercak kemerahan atau bercak berwarna putih yang dapat terjadi pada permukaan kulit, rambut maupun kuku. "Kadang disertai dengan lepuhan dan keterlibatan mukosa seperti mukosa mulut, mata maupun kelamin. Perjalanan penyakit autoimun kulit ini cenderung kronis jangka panjang dan bersifat kambuhan," ujar dr. Amelia dalam webinar "Kenali Penyakit Autoimun Kulit".

Faktor risiko dari autoimun kulit terbagi menjadi dua yakni internal dan eksternal. Secara internal, faktor genetik merupakan penyebab dari autoimun kulit seperti adanya riwayat dari anggota keluarga yang juga mengidap penyakit sama. Sedangkan secara eksternal, autoimun kulit terjadi akibat faktor lingkungan seperti infeksi, obat-obatan, merokok, obesitas, pajanan sinar UV yang berlebihan, gaya hidup dan lainnya.

Baca Juga :

Selama pandemi Covid-19, terdapat tiga penyakit autoimun kulit yang kerap muncul yakni Psoriasis, Vitiligo, dan Urtikaria (biduran). dr. Amelia menjelaskan, psoriasis adalah penyakit peradangan kulit yang kronik dan sering kambuh. Psoriasis dapat timbul pada semua usia, terutama 15-30 tahun dan 50-60 tahun. "Prevalensi terjadi sekitar 0,1-3 persen dengan Ras Kaukasia paling banyak dilaporkan. Di Indonesia sendiri dilaporkan sekitar 2,5 persen dari populasi, dan dapat mengenai laki-laki maupun perempuan," kata dr. Amelia.

Selanjutnya Vitiligo, yang merupakan suatu kelainan kulit berupa bercak putih seperti kapur, kadang disertai gatal. Vitiligo dapat terjadi pada segala usia, namun sekitar 50 persen kasus terjadi sebelum usia 20 tahun dan prevalensi meningkat seiring dengan pertambahan usia.

Sedangkan Urtikaria, merupakan kondisi di mana terdapat lesi pada kulit yang meninggi dan gatal. Umumnya, lesi tersebut berwarna merah dan terasa gatal hingga perih. "Prevalensi urtikaria autoimun dilaporkan sekitar 0,05-3 persen dan ditemukan dua kali lebih banyak pada perempuan dengan rentang usia 40-49 tahun," ujar dr. Amelia.

dr. Amelia menegaskan, bahwa ketiga penyakit autoimun kulit tersebut tidaklah menular, namun penyakit ini kronis, jangka panjang dan kambuhan. Meski demikian hal ini bisa dicegah dengan kontrol rutin dan pola hidup sehat. "Pasien tentu harus menerapkan gaya hidup sehat, misalnya makan makanan bergizi yang kaya akan vitamin D dan menghindari rokok. Namun, menjaga kesehatan mental juga tak kalah penting bagi pasien, seperti tetap aktif dan berpikir positif, serta mampu memanajemen stres. Yang terpenting, segera melakukan konsultasi ke dokter spesialis kulit jika mengalami gejala atau jika mengalami kekambuhan," katanya.

Terkait pengobatan, baik psoriasis, vitiligo, maupun urtikaria memiliki cara spesifiknya masing-masing. Namun secara umum, tatalaksana penyakit autoimun kulit berupa obat oles (topikal), obat minum (oral), obat suntik, maupun fototerapi atau fotokemoterapi.

Pertimbangan pemberian terapi tentu disesuaikan dengan jenis penyakit, luas dan derajat keparahan penyakit, serta kondisi penyertanya atau komorbiditas. Selain obat-obatan, penatalaksanaan non-medikamentosa juga penting, yakni dengan menghindari garukan dan trauma, hingga manajemen stres yang baik juga berperan penting dalam membantu mengendalikan penyakit autoimun kulit.

dr. Amelia juga mengatakan, pengobatan terhadap penyakit autoimun kulit menjadi tantangan tersendiri pada masa pandemi. Sebab, banyak pasien yang takut untuk memeriksakan diri ke dokter serta memilih melakukan pengobatan sendiri di rumah yang justru seringkali memperberat kondisinya. "Pada intinya, jangan takut memeriksakan diri ke dokter spesialis kulit karena tentu saja prosedur konsultasi dan pemeriksaan semuanya sesuai dengan protokol kesehatan," kata dr. Amelia.

Sementara itu, dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV mengatakan, masih banyak masyarakat yang memiliki gejala autoimun namun menganggapnya sebagai masalah kulit biasa atau alergi sehingga melakukan pengobatan sendiri di rumah. Penyakit autoimun kulit harus dikonsultasikan kepada dokter. Deteksi sedini mungkin dapat membantu mengontrol di kemudian hari agar gejala tidak melebar. "Semua reaksi yang terjadi pada kulit, gejala yang timbul itu kalau enggak merah ya gatal. Itu yang bisa diraskaan dan dilihat oleh pasien tetapi apa yang kita lihat dan cocokkan, kita akan melihat dari derajat kemerahannya," ujar dr. Anthony.

dr. Anthony juga mengatakan, bahwa tidak semua rasa gatal pada kulit adalah sebuah alergi. Alergi biasanya dapat hilang dalam beberapa hari jika pemicunya sudah tidak menimbulkan reaksi.

Sebaliknya, penyakit autoimun kulit rasa gatal dan bercak merah timbul secara terus-menerus, terjadi setiap hari dan durasinya lebih dari 6 minggu. "Alergi itu hanya istilah umum dan ini proses yang sangat kompleks di tubuh. Autoimun juga mungkin ada reaksi alerginya juga. Tidak semua merah dan gatal itu alergi, maka kalau sudah ada gejala harus segera untuk periksa ke dokter spesialis kulit dan kelamin," ujar dr. Anthony.

Terkait vaksin, pasien autoimun kulit dapat memperoleh vaksin Covid-19, asalkan kondisinya terkontrol dan penggunaan obat sesuai dengan anjuran dan dibawah pengawasan dokter spesialis kulit (Sp.KK). Selain itu, perlu ada konsultasi menyeluruh pada pasien dengan penyakit penyerta seperti nyeri sendi, kadar gula yang tinggi, dan tekanan darah tinggi. (ari/ant)  

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Warga Bengkulu Lapor soal Politik Uang di Pilkada Rejang Lebong, Bawaslu Akui Tak Temukan Bukti

Warga Bengkulu Lapor soal Politik Uang di Pilkada Rejang Lebong, Bawaslu Akui Tak Temukan Bukti

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengungkapkan terdapat empat laporan dugaan politik uang yang dilaporkan masyarakat setempat pada Pilkada serentak tahun 2024.
Meski Unggul Telak Penghitungan Cepat Pilkada Jateng, Taj Yasin Minta Pendukung Tak Perlu Euforia

Meski Unggul Telak Penghitungan Cepat Pilkada Jateng, Taj Yasin Minta Pendukung Tak Perlu Euforia

Calon wakil gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meminta pendukung tidak merayakan dengan euforia sebelum ada penghitungan resmi dari KPU tentang hasil Pilkada Jateng 2024.
Quick Count Masih Berlangsung, Pengamat: Pilkada Jakarta Satu Putaran Masih Sangat Dinamis

Quick Count Masih Berlangsung, Pengamat: Pilkada Jakarta Satu Putaran Masih Sangat Dinamis

Pilkada Jakarta 2024 sudah digelar hari ini Rabu (27/11/2024). Saat ini proses hitung cepat atau quick count masih terus berlangsung.
Tegas! Megawati Soekarnoputri Minta Warga Kumpulkan Bukti Intimidasi Aparatur Negara di Pilkada 2024, Jika...

Tegas! Megawati Soekarnoputri Minta Warga Kumpulkan Bukti Intimidasi Aparatur Negara di Pilkada 2024, Jika...

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengajak masyarakat untuk mengumpulkan bukti intimidasi aparatur negara di Pilkada 2024. Dia minta warga melawan ketidakadilan
Kasus Firli Bahuri Berbuntut Panjang, Ahli Hukum Pidana Bilang Begini

Kasus Firli Bahuri Berbuntut Panjang, Ahli Hukum Pidana Bilang Begini

Ahli hukum pidana Prof. Romli Atmasasmita ikut menyoroti terkait kasus yang menjerat Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Pol (Purn) Firli Bahuri.
Frustasinya Ko Hee-jin, Meski Punya Megawati Hangestri Red Sparks Malah Kalah dari Tim Pesakitan

Frustasinya Ko Hee-jin, Meski Punya Megawati Hangestri Red Sparks Malah Kalah dari Tim Pesakitan

Di hadapan suporter sendiri, Red Sparks kalah dengan skor 1-3 (16-25, 25-17, 23-25, 20-25) pada Rabu (27/11/2024).
Trending
Frustasinya Ko Hee-jin, Meski Punya Megawati Hangestri Red Sparks Malah Kalah dari Tim Pesakitan

Frustasinya Ko Hee-jin, Meski Punya Megawati Hangestri Red Sparks Malah Kalah dari Tim Pesakitan

Di hadapan suporter sendiri, Red Sparks kalah dengan skor 1-3 (16-25, 25-17, 23-25, 20-25) pada Rabu (27/11/2024).
Quick Count Masih Berlangsung, Pengamat: Pilkada Jakarta Satu Putaran Masih Sangat Dinamis

Quick Count Masih Berlangsung, Pengamat: Pilkada Jakarta Satu Putaran Masih Sangat Dinamis

Pilkada Jakarta 2024 sudah digelar hari ini Rabu (27/11/2024). Saat ini proses hitung cepat atau quick count masih terus berlangsung.
Tegas! Megawati Soekarnoputri Minta Warga Kumpulkan Bukti Intimidasi Aparatur Negara di Pilkada 2024, Jika...

Tegas! Megawati Soekarnoputri Minta Warga Kumpulkan Bukti Intimidasi Aparatur Negara di Pilkada 2024, Jika...

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengajak masyarakat untuk mengumpulkan bukti intimidasi aparatur negara di Pilkada 2024. Dia minta warga melawan ketidakadilan
Kasus Firli Bahuri Berbuntut Panjang, Ahli Hukum Pidana Bilang Begini

Kasus Firli Bahuri Berbuntut Panjang, Ahli Hukum Pidana Bilang Begini

Ahli hukum pidana Prof. Romli Atmasasmita ikut menyoroti terkait kasus yang menjerat Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Pol (Purn) Firli Bahuri.
Bahrain dan China Tak Bisa Terima Kenyataan, Mantan Pelatih Arab Saudi Anggap Laga Lawan Timnas Indonesia Lebih Penting? Ternyata...

Bahrain dan China Tak Bisa Terima Kenyataan, Mantan Pelatih Arab Saudi Anggap Laga Lawan Timnas Indonesia Lebih Penting? Ternyata...

Bahrain dan China seakan tak bisa menerima kenyataan saat mantan pelatih Arab Saudi menganggap laga lawan Timnas Indonesia lebih penting. Simak selengkapnya.
Sambil Berlinang Air Mata, Betrand Peto Akhirnya Akui Perasaan yang Sebenarnya pada Sarwendah, Sejujurnya Onyo... 

Sambil Berlinang Air Mata, Betrand Peto Akhirnya Akui Perasaan yang Sebenarnya pada Sarwendah, Sejujurnya Onyo... 

Sambil berlinang air mata, Betrand Peto pernah mengakui perasaan tulusnya kepada Sarwendah, sejujurnya Onyo itu...
Bahrain Mulai Gelisah? Timnas Indonesia Siapkan Rencana Kejutan di Leg 2 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Skuad Garuda Bakal...

Bahrain Mulai Gelisah? Timnas Indonesia Siapkan Rencana Kejutan di Leg 2 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Skuad Garuda Bakal...

Timnas Indonesia akan menyiapkan rencana kejutan untuk Bahrain menjelang leg 2 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Jakarta, Indonesia, ternyata skuad Garuda...
Selengkapnya
Viral