"Biayanya untuk satu pabrik itu Rp 17 miliar lah itu perkembangan yang minyak makan merah," kata Eddy.
Eddy menjelaskan, terkait produksi minyak merah, Kementerian sudah melakukan uji coba di berbagai wilayah.
Dia mengklaim, pihaknya sebagai pusat penelitian kelapa sawit pun ikut dalam pengembangan minyak makan merah tersebut.
"Nanti bekerja sama dari BPKS yang merupakan pusat penelitian kelapa sawit itu yang membangun pabrik minyak makan merah itu tadi," terangnya.
Untuk diketahui, minyak makan merah yang disebut juga sebagai refined palm oil, merupakan produk dari minyak sawit mentah yang setelah proses penyulingan tidak melanjutkan proses-proses selanjutnya. Minyak ini disbeut kaya akan antioksidan, seperti vitamin E isomer (tokoferol dan tokotrienol), dan pitosterol.
(rpi/ppk)
Load more