"Belum lagi jika cuaca tidak mendukung angin kencang dan api flare stack mati ya kami harus naik tiang lagi. Belum ancaman petir," ujar dia.
Menurutnya inovasi temuan alat pemantik api flare stack sangat baik. Alat tersebut membantu memudahkan pekerja meminimalisir potensi kecelakaan kerja.
Penemuan Si Asep tersebut bisa memangkas waktu proses menyalakan api flare stack. Sebelumnya untuk menyalakan flare membutuhkan waktu 3 sampai 5 jam.
"Dengan alat ini cukup membutuhkan waktu 45 detik saja dari jarak jauh pula," ujar dia.
Ahmad As'ari tim Maintenance Pertamina EP Zona 7 Jatibarang Field mengatakan inovasi Si Asep merupakan sebuah alat pemantik yang digunakan untuk menyalakan api flare stack secara otomatis. Pemantik tersebut dinyalakan menggunakan sensor temperature.
Dari temperature tersebut menjadi trigger controller yang berada dilokasi untuk mengaktifkan igniter di ujung flare stack. Temuan tersebut semakin memudahkan pekerja untuk tetap bekerja profesional.
Bahkan, si Asep diciptakan berbasis digital menggunakan smartphone. Aplikasi Si Asep telah terinstal di Android.
Load more