Sambil bekerja, Sudono Salim ternyata mencoba melihat peluang dan inspirasi bisnis apa yang bisa dijalankan.
Kala itu, Sudono Salim mencoba peruntungan di dunia bisnis, sambil bekerja, Sudono Salim merangkap sebagai pedagang cengkeh.
Sosok Sudono Salim. (ist)
Adapun Sudono Salim menikah di usia 24 tahun. Setahun kemudian, Sudono Salim sudah mampu mendapatkan koneksi suplier cengkeh dari Sumatera hingga Sulawesi.
Tak hanya itu, Sudono Salim yang kala itu mendapatkan modal dari mertuanya itu bahkan bisa jadi bandar cengkeh yang cukup besar di kota Kudus dalam kurun waktu yang terbilang pesat.
Namun, bisnis cengkeh Sudono Salim itu terhenti pada tahun 1942, bertepatan dengan kedatangan Jepang yang bertujuan menjajah Indonesia.
Bisnis cengkeh yang ia rintis pun terpaksa ditinggalkan, kemudian, Sudono Salim mulai merintis bisnis lainnya untuk bertahan hidup.
Kala itu, pasca-perang tahun 1945 ternyata menjadi sumber inspirasi bisnis buat Sudono Salim.
Dia melihat peluang adanya kebutuhan terhadap obat-obatan, persenjataan untuk tentara mempertahankan Indonesia dari Belanda, serta penyediaan logistik.
Maka dari itu Sudono Salim merambah ke bisnis logistik. Dia pindah ke Jakarta dan membangun bisnis logistik dengan menyediakan beragam kebutuhan ABRI (sekarang TNI).
Tak puas dengan bisnis logistik yang dijalaninya waktu itu, Sudono Salim pun semakin mengembangkan sayapnya di sektor bisnis yang lain.
Load more