Oleh karenanya, kata Airlangga, Indonesia ingin lebih tinggi dari Vietnam dan Thailand. Hal tersebutlah yang menjadi alasan utama dirinya yang didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menemui JBIC di Tokyo.
JBIC memiliki spesialisasi yang salah satunya adalah pembiayaan di sektor energi dan Menko Airlangga ingin JBIC turut terlibat dalam beberapa proyek infrastruktur utama seperti pembangkit listrik Tanjung Jati-B, Jawa 1, dan pembangkit panas bumi Sarulla dan Muara Laboh, serta proyek LNG Tangguh.
"Proyek-proyek ini menyediakan sumber energi yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan ekonomi Indonesia," ujar Airlangga.
Selain itu, pertemuan tersebut juga membahas Proyek Masela yang akan menjadi semakin strategis, terutama pascaperang Ukraina dan Rusia dan karena melonjaknya kebutuhan gas dari negara-negara G7.
Gas menjadi sangat penting karena dapat digunakan sebagai bahan baku amonia, pupuk, dan gas juga bisa digunakan membangun metanol yaitu salah satu blending untuk biofuel. Nilai investasi proyek ini mencapai 19,85 miliar dolar AS.
Namun demikian, proyek tersebut mempunyai tantangan ke depan yaitu adanya percepatan transisi energi, persyaratan dekarbonisasi, dan perubahan industri hulu migas, sehingga perlu dievaluasi dan diidentifikasi ulang mengenai ruang lingkup proyeknya.
Load more