Jelang Nataru, Mentan Amran Bongkar Ada 2 Produsen Besar Memainkan Harga Minyak Goreng: Kejar Sampai ke Pabriknya!
- Kementan
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andi Amran Sulaiman, mengungkap adanya pelanggaran Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng oleh dua produsen menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Oleh karena itu, Pemerintah menegaskan akan menelusuri kasus tersebut hingga tuntas dan menjatuhkan sanksi tegas kepada pihak yang terbukti melanggar.
Mentan Amran secara lugas menyampaikan, kedua perusahaan itu diduga memasarkan minyak goreng di atas harga yang telah ditetapkan pemerintah. Praktik ini dinilai merugikan masyarakat, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan menjelang hari besar.
“Ada dua perusahaan yang kami temukan menaikkan harga di atas HET. Kami minta ditelusuri sampai ke produsennya, sampai ke pabriknya. Ini bukan lagi imbauan, tapi penindakan,” kata Mentan Amran saat doorstop di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (22/12/2025).
Ia menjelaskan, minyak goreng yang seharusnya dijual sesuai ketentuan justru dilepas ke pasar dengan harga yang jauh lebih tinggi.
Kondisi tersebut dinilai tidak dapat dibenarkan, mengingat ketersediaan pasokan nasional dalam keadaan sangat mencukupi dan Indonesia merupakan salah satu produsen minyak goreng terbesar di dunia.
“Harusnya Rp15.700, tapi dijual Rp18.000. Itu tidak boleh dan tidak ada alasan,” ucapnya.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah telah menurunkan Satuan Tugas Pangan untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh dari sisi hilir hingga hulu.
Penelusuran difokuskan pada produsen serta pihak-pihak yang diduga memanfaatkan momentum hari besar keagamaan untuk meraih keuntungan berlebihan.
“Yang kami kejar bukan pedagang kecil. Kami fokus ke produsennya dan siapa pun yang memanfaatkan situasi ini,” tegas Mentan Amran.
Ia menambahkan, jika terbukti melakukan pelanggaran, para produsen tersebut akan dikenai sanksi tegas sesuai ketentuan yang berlaku, mulai dari proses hukum pidana hingga pencabutan izin usaha.
Di sisi lain, pemerintah memastikan kondisi pangan nasional tetap aman dan stabil hingga memasuki tahun mendatang.
Stok beras nasional saat ini tercatat mencapai 3,53 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah tanpa impor. Sementara itu, pasokan minyak goreng, telur, dan daging ayam juga berada dalam kondisi normal di tingkat produsen.
“Stok cukup, bahkan lebih dari cukup. Tidak ada alasan menaikkan harga. Negara hadir untuk melindungi masyarakat,” pungkasnya. (rpi)
Load more