Dorong UMKM Naik Kelas, Wamen Helvi Fokuskan Masalah Hilirisasi dan Ekspor di Holding UMKM Expo 2025
- tvOnenews.com/Rilo Pambudi
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menyoroti pentingnya penguatan ekosistem usaha, keterhubungan rantai pasok, serta digitalisasi layanan agar UMKM dapat berperan sebagai motor utama perekonomian nasional.
Menurut Helvi, UMKM selama ini masih menghadapi keterbatasan akses pasar. Sedangkan, industri besar membutuhkan pasokan produk yang sebenarnya dapat dipenuhi oleh pelaku UMKM.
Ketidakseimbangan relasi ini dinilai dapat diatasi melalui implementasi program Holding UMKM. Hal itu disampaikan Helvi saat membuka Holding UMKM Expo 2025 di SMESCO Indonesia, Jakarta, Senin (22/12).
“Program Holding UMKM dirancang untuk menciptakan efisiensi biaya produksi, menjamin stabilitas pasokan, serta meningkatkan kapasitas UMKM agar mampu menghasilkan produk yang berdaya saing di pasar domestik maupun global,” ujarnya.
Holding UMKM Expo 2025 mengangkat tema “Ekosistem Bisnis UMKM Kuat, Siap Menjadi Jagoan Ekspor” dan digelar pada 22-24 Desember 2025 di Exhibition Hall SMESCO Indonesia.
Pameran ini menampilkan beragam produk unggulan UMKM berstandar internasional dari berbagai sektor, mulai dari kuliner, fesyen, kriya, pertanian, kelautan dan perikanan, otomotif, kesehatan dan kecantikan, olahraga, pariwisata, hingga perumahan rakyat.
Sejumlah agenda strategis turut mewarnai penyelenggaraan expo, antara lain business matching, talkshow tematik, serta penandatanganan kontrak kerja sama antara UMKM dengan pembeli dari dalam dan luar negeri.
- Kementerian UMKM
Kegiatan ini juga mempertemukan UMKM dengan ritel modern, BUMN, platform perdagangan digital, sektor hotel, restoran, dan kafe, serta importir dan distributor internasional.
Selain membuka akses pasar, Holding UMKM Expo 2025 diharapkan mendorong peningkatan nilai tambah produk melalui hilirisasi, sertifikasi, penguatan merek, serta pemanfaatan skema pembiayaan inovatif.
Berbagai pemangku kepentingan, seperti asosiasi, lembaga pembiayaan, dan badan standardisasi, dilibatkan untuk membangun kolaborasi berkelanjutan dalam skema Holding UMKM.
“UMKM perlu dibangun berbasis klaster sesuai karakteristik usahanya agar lebih produktif dan mampu masuk ke ekonomi berbasis industri untuk pengembangan jangka panjang,” kata Helvi.
Dalam kesempatan tersebut, Kementerian UMKM juga meluncurkan Buku Putih Holding UMKM sebagai dokumen strategis yang menjadi panduan jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.
Load more