Saham BBRI Naik 48 Kali Lipat Sejak IPO 2003, Bukti Konsistensi Transformasi Bisnis BRI
- istimewa
Dua Kali Stock Split untuk Perkuat Likuiditas
Untuk menjaga likuiditas saham dan memperluas basis investor, khususnya investor ritel, BRI melakukan dua kali stock split dalam sejarah perdagangannya di BEI, yakni:
-
Januari 2011: stock split dengan rasio 1:2
-
November 2017: stock split dengan rasio 1:5
Aksi korporasi tersebut membuat harga saham BBRI menjadi lebih terjangkau tanpa mengurangi nilai fundamental perseroan, sekaligus meningkatkan partisipasi investor ritel di pasar saham.
Kapitalisasi Tembus Rp700 Triliun
Memasuki awal dekade 2020-an, performa saham BBRI tetap menunjukkan ketahanan. Pada 2022, kapitalisasi pasar BBRI berhasil menembus Rp700 triliun, mencerminkan stabilitas kinerja fundamental di tengah tantangan global.
Kinerja positif berlanjut sepanjang 2023. Menjelang penutupan tahun, tepatnya pada 28 Desember 2023, harga saham BBRI mencapai Rp5.725 per saham. Kenaikan harga tersebut mendorong kapitalisasi pasar BRI ke kisaran Rp867 triliun, memperkokoh posisinya sebagai emiten perbankan terbesar di Indonesia.
Prospek Jangka Panjang Tetap Positif
Sepanjang 2025, pergerakan saham BBRI memang diwarnai volatilitas, seiring tekanan eksternal seperti ketidakpastian ekonomi global, arah suku bunga, serta dinamika geopolitik. Meski demikian, sejumlah analis menilai fundamental BRI tetap solid, ditopang oleh basis nasabah yang luas, dominasi di segmen UMKM, serta transformasi digital yang terus berjalan.
Dengan rekam jejak pertumbuhan jangka panjang dan peran strategis dalam sistem keuangan nasional, saham BBRI dinilai masih memiliki prospek positif sebagai instrumen investasi jangka panjang di tengah dinamika pasar.
Meta Description (160 karakter):
Keyword:
Load more