Baru Sebulan IPO, Saham PJHB Sudah Melejit 100% Lebih, Apa yang Menarik Perhatian Investor?
- PJBH
Jakarta, tvOnenews.com - Harga saham PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) tiba-tiba sudah melenting lebih dari 100% sejak melantai di Bursa Efek bulan lalu.
Setelah IPO pada 6 November lalu, perusahaan dengan kode saham PJHB ini langsung tancap gas melakukan pembangunan kapal, sehingga mendapatkan perhatian positif dari investor. Hasilnya, harga saham yang awalnya hanya Rp330 per lembar kini sudah menjadi Rp615.
Diketahui, PJHB sedang memulai fase penting dalam pembangunan armadanya melalui pelaksanaan keel laying untuk kapal tipe LCT Cipta Jaya Harapan 99, di Samarinda, Kalimantan Timur.
Ini adalah pembangunan kapal LCT pertama yang berdasarkan penggunaan belanja modal dari IPO senilai Rp158,4 miliar, yang dialokasikan sepenuhnya untuk pembangunan tiga unit armada baru yang diperkirakan pada Q1 2026 sudah dimulai proses pembangunannya.
“Dengan ekspansi tiga kapal baru, dan kontrak industri terus bertambah, kami mematok pertumbuhan lebih dari 50 persen pada 2026. Fundamental sudah terbentuk sejak tahun ini, dan kapasitas baru akan mulai berdampak penuh tahun depan,” kata Direktur Utama PJHB, Go Sioe Bie (Abie), Selasa (9/12/2025).
Abie mengatakan, korporasi saat ini mengoperasikan 5 unit kapal LCT dan pada 2027 PJHB akan menjalankan sebanyak 8 armada dengan tambahan 3 kapal LCT.
Pelaksanaan keel laying ini sekaligus menjadi penanda dimulainya konstruksi kapal yang dikerjakan oleh PT Untung Brawijaya Sejahtera. Pembangunan kapal tersebut ditujukan untuk mendukung kegiatan operasional PJHB, sebagai bagian dari upaya perusahaan memperkuat layanan serta meningkatkan kehadirannya di sektor pelayaran nasional.
PT Untung Brawijaya Sejahtera sendiri merupakan galangan yang telah berpengalaman dalam pembangunan serta docking armada milik PT Pelayaran Jaya Hidup Baru sebelumnya.
“Investasi armada baru ini dirancang untuk mendukung peningkatan permintaan dan tahapan fabrikasi ini menjadi komitmen kuat kami dalam perluasan kapasitas layanan bagi pelanggan,” jelas CEO yang akrab disapa Abie pada media.
Ketiga kapal LCT yang dibangun masing-masing memiliki panjang 72–75 meter dan kapasitas sekitar 2.500 DWT. Kapal-kapal ini dirancang untuk mengangkut alat berat, mesin industri, serta kontainer yang dibutuhkan sektor pertambangan, migas, konstruksi dan perkebunan, sebagai segmen pasar yang selama ini menjadi backbone operasional PJHB.
Lebih lanjut Abie mengatakan ketiga kapal yang akan dibangun akan diterapkan struktur double bottom atau dasar kapal berlapis dua. Penerapan desain tersebut bertujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kekuatan lambung.
“Dengan begitu memenuhi ketentuan teknis yang dipersyaratkan untuk memperoleh notasi klasifikasi A100 dari Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). Dengan konfigurasi ini, kapal diharapkan memiliki standar struktural yang memadai untuk operasional komersial dan keselamatan pelayaran,” tambahnya.
Abie mengakui permintaan kapal LCT untuk kalangan industri amat tinggi dan pihaknya juga merupakan pemenang tender di BP Tangguh untuk pengadaan kapal LCT.
Sebagai latar belakang, Presiden Komisaris PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) Hero Gozali dan Prajogo Pangestu sama-sama berasal dari Kalimantan. Dan salah satu klien PJHB adalah Petrosea Tbk milik Prajogo Pangestu.
Saat ini sektor perkapalan tengah menjadi primadona dan permintaan kapal di sektor ini mengalami kenaikan cukup tajam. (rpi)
Load more