IHSG Menguat Tipis di Tengah Tekanan Bursa Asia, Pasar Tunggu Arah Kebijakan BI dan The Fed
- Antara
Pasar kini menantikan rilis data belanja, pendapatan konsumen, dan inflasi PCE (Personal Consumption Expenditures) Oktober 2025 yang diprediksi naik menjadi 2,8 persen secara tahunan. Data tersebut masih menjadi indikator utama yang diperhatikan The Fed dalam menentukan arah kebijakan moneternya.
Bursa Global Variatif, Asia Justru Melemah
Perdagangan global pada Kamis lalu menunjukkan performa bercampur. Di Eropa, bursa saham kompak menguat dengan Euro Stoxx 50 naik 0,41 persen, FTSE 100 Inggris naik 0,19 persen, DAX Jerman menguat 0,79 persen, dan CAC Prancis naik 0,43 persen.
Namun di Amerika Serikat, Wall Street berakhir bervariasi. Dow Jones turun tipis 0,07 persen, sedangkan S&P 500 naik 0,11 persen. Indeks Nasdaq melemah 0,10 persen.
Pagi ini, bursa saham regional Asia justru bergerak negatif. Nikkei Jepang melemah 1,39 persen, Shanghai turun 0,04 persen, Hang Seng melemah 0,42 persen, dan Strait Times Singapura terkoreksi 0,24 persen.
Prospek IHSG ke Depan
Dengan sejumlah katalis domestik dan global, pelaku pasar dinilai masih akan mencermati arah pergerakan IHSG menjelang rilis data ekonomi penting. Sementara sentimen eksternal terkait kebijakan The Fed dan data terbaru dari sektor tenaga kerja AS masih akan menjadi fokus utama investor global.
Dalam situasi pasar yang bergerak dinamis, analis menyarankan pelaku pasar tetap berhati-hati sembari mencermati perkembangan data ekonomi dalam beberapa hari ke depan. (nsp)
Load more