Danantara Masih Negosiasi Pembelian Saham Lotte Chemical Cilegon, Nilai Transaksi Diperkirakan Capai Miliaran Dolar
- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
Jakarta, tvOnenews.com – Danantara Indonesia masih melakukan proses negosiasi terkait rencana pembelian saham Lotte Chemical di Cilegon, Banten. Hal ini disampaikan Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (27/11).
Rosan menjelaskan bahwa tawaran awal kepemilikan saham sebesar 35 persen masih dikaji ulang. Menurutnya, porsi saham yang sedang dinegosiasikan kemungkinan berada di rentang 25 hingga 30 persen.
“Lagi negosiasi antara 25-30 persen,” kata Rosan.
Meskipun pembicaraan sudah berjalan intensif, Rosan menegaskan bahwa nilai investasi masih dalam proses penghitungan. Ia menyebut proses negosiasi tidak bisa dilakukan terburu-buru karena nilai transaksinya sangat besar dan memerlukan analisis mendalam.
“Lagi dihitung, lagi negosiasi sekarang. Ini nilainya besar, yang pasti perlu due diligence tetap harus kita jalankan dulu,” ujarnya.
Saat ini, Danantara belum menetapkan tenggat waktu penyelesaian negosiasi. Rosan memastikan seluruh tahapan dilakukan dengan penuh kehati-hatian agar keputusan bisnis yang diambil tepat dan menguntungkan.
Diketahui bahwa Danantara sedang mengkaji tawaran kepemilikan 35 persen saham Lotte Chemical Cilegon dengan nilai ekuitas diperkirakan mencapai 1,7 miliar dolar AS. Jika kesepakatan terwujud, langkah ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam industri kimia nasional, khususnya pada sektor hilirisasi berbasis petrokimia.
Terkait sumber pendanaan, Rosan menyebut bahwa mekanisme yang dipertimbangkan adalah investasi langsung tanpa melalui badan usaha milik negara (BUMN). Model pendanaan tersebut dinilai lebih fleksibel dan adaptif terhadap struktur bisnis dan kebutuhan investasi global.
Selain dengan Lotte, Danantara juga tengah menjajaki peluang kerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan lainnya. Salah satunya adalah EcoPro, yang sedang mempersiapkan rencana investasi baru senilai dua miliar dolar AS untuk mendukung pengembangan rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV Battery) di Indonesia.
Rosan mengungkapkan bahwa Danantara telah melakukan pertemuan dengan jajaran pimpinan EcoPro di Seoul. Dalam pertemuan tersebut, EcoPro bahkan membuka peluang bagi Danantara untuk turut berinvestasi dan mengambil porsi saham dalam proyek yang dikembangkan di Indonesia.
Tidak hanya itu, pemerintah juga melanjutkan dialog dengan Posco terkait penguatan kolaborasi bersama Krakatau Steel di sektor industri baja nasional. Kerja sama tersebut diproyeksikan mendukung program hilirisasi dan memperkuat daya saing Indonesia dalam rantai industri global.
Load more