IPO Rp105 Miliar! Produsen Sarang Burung Walet RLCO Siap Melantai di BEI, Bidik Pasar China hingga Singapura
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com— Perusahaan eksportir sarang burung walet, PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO), bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Langkah strategis ini dijadwalkan efektif pada 8 Desember 2025, menandai ekspansi besar perseroan untuk memperkuat bisnis di industri sarang burung walet yang terus tumbuh.
Berdasarkan prospektus IPO yang dipublikasikan pada Senin (24/11/2025), RLCO berencana melepas 625 juta lembar saham atau setara 20% dari modal disetor penuh setelah IPO. Harga penawaran ditetapkan di kisaran Rp150 hingga Rp168 per lembar. Dengan rentang harga tersebut, potensi dana segar yang akan dihimpun mencapai Rp105 miliar.
“Jumlah dana yang dihimpun melalui penawaran umum ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp105.000.000.000,” tulis manajemen RLCO dalam prospektus resmi.
Dana IPO tersebut akan diarahkan sepenuhnya untuk memperkuat bisnis inti perusahaan, yaitu pengelolaan dan ekspor sarang burung walet. Dalam rinciannya, RLCO menyebut 56,33% dana IPO dialokasikan untuk modal kerja pembelian bahan baku sarang burung walet. Langkah ini diharapkan memperkuat pasokan bahan baku sehingga perusahaan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan memenuhi permintaan ekspor.
Sementara itu, 43,67% dana lainnya akan digunakan untuk penyertaan modal kepada PT Realfood Winta Asia, salah satu mitra bisnis strategis RLCO. Penyertaan modal ini ditujukan khusus untuk pembelian bahan baku tambahan, memperluas rantai pasok, dan memastikan kesinambungan produksi dalam skala besar.
Prospek industri sarang burung walet masih sangat menjanjikan, baik di pasar domestik maupun internasional. Pada 2024, nilai ekspor sarang burung walet Indonesia tercatat mencapai US$551,556. Permintaan produk ini terus meningkat, terutama dari negara-negara Asia seperti China, Hong Kong, dan Singapura, yang selama ini menjadi pasar utama dengan konsumsi tinggi. Produk sarang burung walet dikenal bernilai ekonomi besar karena digunakan untuk industri kesehatan, kecantikan, dan makanan premium.
Di pasar domestik pun pertumbuhannya tak kalah besar. Pasar sarang burung walet untuk produk kesehatan yang diperdagangkan melalui marketplace mencapai Rp10,7 triliun pada 2024. Dari nilai tersebut, kategori suplemen makanan menyumbang sekitar 55%, mencerminkan tingginya minat konsumen terhadap produk kesehatan berbahan premium.
Manajemen RLCO optimistis ekspansi bisnis akan berjalan mulus dengan memanfaatkan peluang pasar kelas menengah ke atas yang terus tumbuh pesat. Segmen ini menjadi target utama karena memiliki daya beli tinggi serta minat kuat terhadap produk kesehatan bernilai tinggi seperti sarang burung walet.
“Perseroan menargetkan segmen kelas menengah ke atas di Indonesia yang tengah bertumbuh pesat, sehingga kemampuan menangkap peluang pada segmen ini menjadi penentu pertumbuhan jangka panjang. Prospek sarang burung walet sangat menjanjikan seiring kenaikan permintaan, terutama dari pasar Asia,” tulis manajemen.
Langkah IPO RLCO menjadi momentum penting bagi industri sarang burung walet nasional. Dengan dana ekspansi yang cukup besar dan strategi bisnis yang fokus pada peningkatan kapasitas serta penguatan rantai pasok, RLCO berpotensi memperkuat posisinya sebagai pemain utama di pasar ekspor. Jika berjalan sesuai rencana, perusahaan ini dapat menjadi salah satu motor penggerak peningkatan nilai ekspor Indonesia di sektor komoditas kesehatan premium.
Dengan fondasi pasar global yang kuat, pertumbuhan kelas menengah domestik, serta permintaan sarang burung walet yang terus meningkat, IPO RLCO menjadi langkah strategis yang dinilai tepat waktu untuk menangkap peluang besar di masa depan. (nsp)
Load more