Jutaan Pekerjaan Diprediksi akan Hilang karena AI, Tapi akan Muncul Lebih Banyak Pekerjaan Baru?
- Ist
Jakarta, tvOnenews.com - Pesatnya kemajuan teknologi AI atau kecerdasan buatan telah nyata-nyata mengubah cara bekerja manusia dalam berbagai sektor.
Namun demikian, Artificial Intelligence atau AI juga telah menjadi kebutuhan strategis untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi.
Mengutip Komdigi RI, dalam periode 2025-2030, diproyeksikan akan ada 92 juta pekerjaan yang hilang akibat tergantikan teknologi baru. Tetapi di sisi lain, teknologi ini juga akan muncul 170 juta pekerjaan baru yang memerlukan keterampilan khusus.
Hal itu juga mengemuka dalam Seminar Global Automation AI Technology Summit 2025 yang digelar pada Kamis, 20 November 2025 di Dreams Dates Jakarta yang menghadirkan terobosan besar terkait masa depan pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan manusia di era kecerdasan buatan (AI).
Acara yang diselenggarakan oleh PT Abbasy Digital Teknologi (ADTECH) yang berkolaborasi dengan pihak distributor teknologi dan disponsori oleh IBM Indonesia ini, menghadirkan para profesional, praktisi, akademisi, hingga inovator teknologi terkemuka.
“AI bukan lagi sekadar teknologi canggih, melainkan mitra strategis dalam menciptakan efisiensi, inovasi, dan solusi berkelanjutan,” ujar Direktur Utama PT Abbasy Digital Teknologi, Diana Sari Yuni Atmaja, Sabtu (22/11/2025O).
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi percepatan otomasi.
“Kami percaya bahwa kolaborasi lintas disiplin adalah kunci untuk menghadapi tantangan dan peluang di era otomasi. Mari kita belajar, berbagi, dan berinovasi bersama,” tambahnya.
Lebih lanjut, Diana memaparkan bagaimana AI dan automation akan mengubah landscape bisnis dan pekerjaan di Indonesia.
Mengusung tema “Explore the Future of Work, Learn, and Life with AI” dan forum ini membahas berbagai implementasi AI dalam dunia kerja, pendidikan, sektor industri, kehidupan sehari-hari dan pelayanan publik.
Para peserta diajak memahami bagaimana AI dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menciptakan peluang baru.
Diprediksi, keahlian di masa depan nantinya tidak hanya akan bergantung pada kemampuan teknis seperti penguasaan teknologi AI atau big data.
Pasalnya, setiap sektor tetap membutuhkan keterampilan yang lebih humanis seperti kreativitas, kepemimpinan, fleksibilitas, dan ketahanan.
Diana berharap momentum ini menjadi titik awal transformasi digital yang lebih besar di Indonesia.
Load more