PAMA Luncurkan Eco-Edu Forest di IKN, Model Baru Konservasi Berbasis Riset Bareng UGM dan OIKN
- tvOnenews.com/Rilo Pambudi
Jakarta, tvOnenews.com - PT Pamapersada Nusantara (PAMA) baru saja meluncurkan program pengelolaan keanekaragaman hayati bertajuk PAMA Eco-Edu Forest di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kamis (19/11/2025).
Program ini disiapkan sebagai ruang pembelajaran, pusat riset, sekaligus area restorasi ekosistem. Inisiatif tersebut dikembangkan melalui kerja sama multipihak antara PAMA, Universitas Gadjah Mada (UGM), Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), serta masyarakat setempat.
Peluncuran program ini menjadi bagian dari upaya memperkuat tata kelola keanekaragaman hayati di wilayah IKN. Kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dunia usaha, dan komunitas lokal diharapkan menciptakan model konservasi yang lebih terarah dan berkelanjutan.
Lokasi PAMA Eco-Edu Forest nantinya akan berfungsi sebagai laboratorium alam yang memadukan riset ilmiah, kegiatan edukasi, serta program restorasi berbasis partisipasi masyarakat. Langkah ini sekaligus mempertegas komitmen berbagai pihak dalam menjaga ekosistem hutan di kawasan pembangunan ibu kota baru.
Direktur PT Pamapersada Nusantara, Abdul Nasir Maksum, menegaskan bahwa peluncuran program ini merupakan wujud keseriusan PAMA dalam mendorong konservasi yang holistik dan inklusif.
“Melalui PAMA Eco-Edu Forest, kami ingin mengajak seluruh pihak untuk melihat hutan bukan hanya sebagai ruang hijau, tetapi sebagai laboratorium alam yang hidup—tempat tumbuhnya ilmu pengetahuan, inovasi, nilai sosial budaya, dan kesadaran ekologis," kata Nasir dalam sambutannya.
"Keberhasilan pengelolaan keanekaragaman hayati hanya dapat terwujud bila kita melangkah bersama, saling menguatkan, dan saling belajar,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kerja sama yang telah terjalin selama dua tahun terakhir dengan UGM, OIKN, dan para pemangku kepentingan menjadi fondasi pengembangan model Eco-Edu Forest berbasis riset dan community engagement.
Sementara itu, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa program ini selaras dan mendukung implementasi visi IKN sebagai kota hutan berkelanjutan.
"IKN dibangun dengan visi sebagai kota hutan yang modern dan berkelanjutan. Kehadiran PAMA Eco-Edu Forest semakin memperkuat ekosistem konservasi yang kami dorong di kawasan ini," ungkap Basuki.
"Kami mengapresiasi inisiatif PAMA dalam menciptakan ruang edukasi alam yang melibatkan masyarakat dan dunia akademik. Kolaborasi seperti ini penting agar pembangunan IKN tetap berpihak pada keberlanjutan ekologis,” sambung Mantan Menteri PUPR yang akrab disapa Pak Bas itu.
Di pihak lain, Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, menekankan perlunya pendekatan ilmiah dalam menjaga keberlanjutan lanskap hutan.
“UGM melihat PAMA Eco-Edu Forest sebagai model kolaborasi ideal antara dunia usaha, pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat. Pendekatan berbasis riset dan restorasi ekologis sangat dibutuhkan untuk memastikan keberlanjutan kawasan hutan. Kami berharap program ini menjadi laboratorium alam yang dapat melahirkan inovasi dan sumber daya manusia unggul di bidang kehutanan dan konservasi,” ujarnya.
Program ini dikembangkan di lahan seluas 100 hektare di Wanagama Nusantara. Area tersebut dirancang sebagai pusat konservasi dan pendidikan lingkungan, termasuk penangkaran satwa dilindungi seperti rusa sambar untuk memulihkan populasi spesies rentan dan menjaga keseimbangan fungsi ekologis.
Kegiatan enrichment planting juga dilakukan untuk memperkaya keragaman spesies pohon, terutama jenis lokal seperti meranti dan durian Kalimantan, agar pemulihan hutan berlangsung lebih cepat dan habitat flora-fauna dapat kembali stabil.
Infrastruktur pendukung seperti kantor pengelola dan pusat informasi turut disiapkan agar kawasan Wanagama Nusantara mampu berfungsi optimal sebagai ruang riset, edukasi, dan kegiatan konservasi masyarakat.
Selain upaya pelestarian, PAMA Eco-Edu Forest membuka kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat melalui program volunteer maupun riset lapangan. Pendekatan partisipatif ini diharapkan menumbuhkan pemahaman bahwa pelestarian keanekaragaman hayati merupakan tanggung jawab bersama.
Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen PAMA dalam menjalankan PAMA Sustainability Aspiration, arah strategis perusahaan untuk memperkuat kinerja berkelanjutan berdasarkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Pada pilar Environmental, PAMA berupaya membangun ekosistem operasional rendah emisi, efisien dalam penggunaan sumber daya, serta berkontribusi nyata pada pemulihan fungsi ekologis, terutama di kawasan bernilai penting bagi konservasi. (rpi)
Load more