News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

AFTECH Soroti Tantangan Struktural Industri Fintech di Indonesia, Pandu Sjahrir: Kita Memasuki Fase Maturing

Ketua Umum AFTECH, Pandu Sjahrir, menegaskan bahwa hasil survei dari AMS 2024–2025 menjadi cermin penting bagi arah perkembangan industri fintech nasional.
Rabu, 19 November 2025 - 22:16 WIB
Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir
Sumber :
  • ANTARA

Jakarta, tvOnenews.com - Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) sebagai asosiasi payung industri fintech nasional sekaligus penyelenggara Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) yang ditunjuk oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), baru saja merilis temuan terbaru dari Annual Members Survey (AMS) 2024–2025.

Laporan tahunan ini menyoroti berbagai tantangan struktural yang perlu diatasi secara kolektif agar manfaat transformasi digital dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Di saat yang sama, survei ini juga mencerminkan bahwa industri fintech Indonesia tengah memasuki fase kematangan, ditandai dengan kemajuan signifikan dalam aspek tata kelola, keamanan digital, ekspansi bisnis, serta adopsi teknologi.

AMS 2024–2025 mencatat bahwa sebaran pengguna fintech masih sangat terkonsentrasi di wilayah Jabodetabek, dengan angka mencapai 73,77 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penetrasi layanan ke wilayah non-metropolitan masih terbatas.

Mayoritas pengguna berasal dari kelompok berpendapatan menengah, yaitu Rp5-10 juta, sementara masyarakat berpenghasilan rendah di kisaran Rp0-55 juta masih menghadapi hambatan akses terhadap layanan keuangan yang justru paling mereka butuhkan. Temuan ini menegaskan pentingnya perluasan inklusi keuangan digital secara lebih merata.

Di tengah lonjakan transaksi digital, isu keamanan siber dan penipuan (scam) tetap menjadi perhatian utama. Phishing tercatat sebagai jenis serangan siber paling umum, dialami oleh 27,12 persen perusahaan fintech pada 2025, meskipun menurun dari 33,59 persen pada 2024.

Tantangan terbesar justru berasal dari luar perusahaan, dengan 82,98 persen responden melaporkan bahwa fraud eksternal menjadi ancaman dominan, baik yang berasal dari konsumen, sindikat kejahatan siber, maupun pihak ketiga.

Sementara itu, edukasi dan literasi keuangan digital menunjukkan tren peningkatan, namun belum sepenuhnya sejalan dengan pesatnya ekspansi produk dan inovasi fintech. Sebanyak 43,44 persen perusahaan menjadikan literasi sebagai program utama dalam perlindungan konsumen. Namun demikian, 59,02 persen pelaku industri masih menilai rendahnya literasi sebagai tantangan terbesar dalam mendorong inklusi keuangan.

AMS 2024–2025 juga menyoroti kesenjangan keahlian sebagai tantangan besar. Sebanyak 65,57 persen responden melaporkan kekurangan talenta di bidang Artificial Intelligence (AI) dan Big Data, dua kompetensi yang menjadi fondasi penting bagi inovasi dan keamanan digital. Representasi perempuan di posisi strategis juga masih terbatas.

Sebanyak 75 persen perusahaan belum memiliki CEO perempuan, dan 71 persen melaporkan bahwa komposisi direksi perempuan masih berada di bawah 25 persen.

AFTECH mencatat perlunya upaya yang lebih besar untuk memperkuat keberagaman dalam kepemimpinan. Dalam aspek keberlanjutan, penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) juga masih terbatas, dengan hanya 27,05 persen perusahaan fintech yang memiliki program ESG formal.

Ketua Umum AFTECH, Pandu Sjahrir, menegaskan bahwa temuan AMS 2024–2025 menjadi cermin penting bagi arah perkembangan industri fintech nasional.

“Tantangan-tantangan ini bukanlah hambatan, melainkan peta jalan untuk memperkuat ekosistem. Kita telah memasuki fase maturing, dan fokus kita adalah memastikan inovasi tumbuh dengan tata kelola yang kuat, perlindungan konsumen yang kokoh, serta dampak nyata bagi sektor riil dan masyarakat luas,” ujarnya.

Di sisi lain, AMS 2024–2025 juga mencerminkan optimisme yang kuat dari pelaku industri. Mereka kini lebih fokus pada profitabilitas, efisiensi, dan tata kelola berkelanjutan, sekaligus menegaskan peran fintech sebagai penggerak inklusi keuangan dan produktivitas ekonomi nasional.

Perubahan ini tercermin dalam strategi bisnis dan pendanaan. Pada 2025, sebanyak 43,4 persen perusahaan fintech memilih untuk tidak lagi aktif mencari pendanaan eksternal, meningkat dari 38,9 persen pada 2024.

Hal ini menandakan pergeseran fokus industri ke arah optimalisasi internal dan pencapaian profitabilitas. Di saat yang sama, optimisme terhadap perekrutan tenaga kerja tetap tinggi, dengan 57,38 persen perusahaan berencana menambah karyawan tahun ini.

Jumlah perusahaan yang melakukan perampingan juga menurun drastis menjadi hanya 16,33 persen, menunjukkan bahwa sektor fintech telah melewati fase efisiensi dan kembali memasuki fase ekspansi.

Sebanyak 94,26 persen responden menilai bahwa kerangka regulasi pemerintah semakin mendukung inovasi dan investasi digital. Situasi ini menjadi modal penting untuk menjembatani kesenjangan akses keuangan, memperluas manfaat ekonomi digital, dan meningkatkan daya saing industri fintech Indonesia.

Dari sisi tata kelola, perbaikan signifikan juga terlihat. Tingkat kepatuhan anggota terhadap Kode Etik AFTECH terus meningkat, mencapai 73,77 persen pada 2025, naik dari 69,47 persen pada 2024.

ISO/IEC 27001 tetap menjadi standar internasional yang paling banyak diadopsi oleh perusahaan fintech, dengan 88,04 persen responden melaporkan telah menerapkannya pada 2025.

Model bisnis fintech turut mengalami transformasi. Proporsi pengguna utama di segmen business-to-business (B2B) melonjak dari 27,48 persen pada 2024 menjadi 50 persen pada 2025.

Hal ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan sektor korporasi terhadap fintech sebagai mitra transformasi digital. Ekspansi global juga semakin menguat, dengan perusahaan yang melayani pengguna internasional meningkat dari 56 persen pada 2024 menjadi 64 persen pada 2025.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal AFTECH, Firlie Ganinduto, menyampaikan bahwa AMS 2024–2025 memberikan gambaran yang jelas mengenai peluang dan tantangan industri fintech.

“Kita melihat progres besar dalam aspek tata kelola, keamanan, dan kapabilitas teknologi. Namun, masih terdapat sejumlah kesenjangan yang perlu dijembatani. Ke depan, salah satu fokus utama AFTECH adalah memperkuat governance untuk meningkatkan trust sehingga mendorong confidence di industri digital, khususnya fintech. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mengatasinya,” ujarnya.

Firlie menambahkan bahwa hasil AMS 2024–2025 akan menjadi dasar bagi AFTECH dalam merumuskan agenda strategis tahun depan.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Fokus utama mencakup penguatan advokasi kebijakan, standardisasi keamanan, peningkatan tata kelola industri, kolaborasi antara sektor riil dan digital, serta perluasan program literasi dan inklusi keuangan.

“Peluncuran AMS 2024–2025 ini menjadi momentum penting bagi industri fintech Indonesia untuk melakukan refleksi dan memetakan langkah strategis ke depan. Dengan komitmen kolaboratif antara regulator, pelaku industri, dan masyarakat, kita dapat memastikan terwujudnya ekosistem #FintechAmanTepercaya yang menjadi fondasi utama transformasi ekonomi digital Indonesia yang aman, inklusif, dan berkelanjutan,” tutup Pandu. (rpi)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) mengungkapkan pihaknya telah mengantongi identitas perusahaan yang menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Sosok YouTuber sekaligus streamer Resbob yang kerap tampil lantang dan provokatif di media sosial, tampak jauh berbeda saat diamankan aparat kepolisian....
Jangan Diteruskan, Lakukan 4 Langkah Awal Ini jika Kamu Alami Cedera saat Main Padel

Jangan Diteruskan, Lakukan 4 Langkah Awal Ini jika Kamu Alami Cedera saat Main Padel

Jika kamu mengalami cedera saat bermain padel, pastikan untuk langsung melakukan empat langkah di bawah ini.
Megawati Hangestri Bersyukur Raih Perunggu SEA Games 2025: Persiapan Singkat, Timnas Voli Putri Tampil Maksimal

Megawati Hangestri Bersyukur Raih Perunggu SEA Games 2025: Persiapan Singkat, Timnas Voli Putri Tampil Maksimal

Timnas voli putri Indonesia memastikan posisi ketiga setelah menumbangkan Filipina dengan skor 3-1 pada laga perebutan medali perunggu yang berlangsung di Hua Mak Indoor Stadium, Bangkok, Senin (15/12/2025).
2 Tips yang Bisa Dilakukan agar Dapat Mencegah Cedera saat Bermain Padel, Pemula Harus Paham!

2 Tips yang Bisa Dilakukan agar Dapat Mencegah Cedera saat Bermain Padel, Pemula Harus Paham!

Sebagai pemula dalam olahraga padel, dua tips ini harus dipahami lebih dulu untuk meminimalisir risiko cedera saat bermain padel.
Panggilan Shalat Penuh Berkah, Jawablah Adzan dengan Membaca Doa Sederhana ini

Panggilan Shalat Penuh Berkah, Jawablah Adzan dengan Membaca Doa Sederhana ini

setiap bacaan adzan dianjurkan untuk dijawab, kemudian disempurnakan dengan membaca doa setelah adzan. Berikut doa yang bisa dibacakan setelah adzan berkumandang

Trending

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Sosok YouTuber sekaligus streamer Resbob yang kerap tampil lantang dan provokatif di media sosial, tampak jauh berbeda saat diamankan aparat kepolisian....
Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) mengungkapkan pihaknya telah mengantongi identitas perusahaan yang menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Posisi Runner-up SEA Games 2025 Makin Aman Usai Indonesia Panen 12 Emas Dalam Sehari, Erick Thohir Soroti Tim Atletik

Posisi Runner-up SEA Games 2025 Makin Aman Usai Indonesia Panen 12 Emas Dalam Sehari, Erick Thohir Soroti Tim Atletik

Gelombang medali emas yang diraih kontingen Indonesia pada hari kelima SEA Games 2025 di Thailand, Minggu (15/12), mendapat perhatian khusus dari Menpora, Erick Thohir. 
Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil!

Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil!

Atalia Praratya resmi menggugat cerai Ridwan Kamil. Pengadilan Agama Bandung pastikan sidang perdana digelar Rabu pekan ini.
Ramalan Keuangan Zodiak 16 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo hingga Pisces

Ramalan Keuangan Zodiak 16 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo hingga Pisces

Ramalan keuangan zodiak 16 Desember 2025 lengkap untuk Aries hingga Pisces, berisi nasihat finansial dan angka hoki untuk membantu kelola rezeki. Cek ramalanmu!
Tak Hanya sebut Skripsi Jokowi Tak Ada Nama Dosen Penguji, Kubu Roy Suryo: Joko Widodo Tidak Punya Sikap Kenegarawan

Tak Hanya sebut Skripsi Jokowi Tak Ada Nama Dosen Penguji, Kubu Roy Suryo: Joko Widodo Tidak Punya Sikap Kenegarawan

Polda Metro Jaya baru saja menggelar perkara kasus tudingan ijazah palsu Jokowi, pada Senin (15/12). Bahkan, dalam gelar kasus itu, Kubu Roy Suryo angkat bicara
Kondisi Finansial Zodiak 16 Desember 2025: Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Kondisi Finansial Zodiak 16 Desember 2025: Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Berikut ramalan kondisi finansial zodiak pada 16 Desember 2025 untuk enam zodiak terakhir, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT