Cara Menggunakan AI agar Hasilnya Tak Memalukan saat Dipresentasikan, Praktisi Sebut Jangan Asal Generate!
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Pemanfaatan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) kini kian marak karena dianggap sebagai solusi cepat saat seseorang harus menyiapkan materi presentasi dalam waktu singkat.
Beragam platform seperti Canva, Gamma, hingga Beautiful.ai menawarkan pembuatan slide instan yang dianggap dapat memangkas waktu.
Namun demikian, kenyataannya banyak pengguna justru kecewa karena slide yang dihasilkan tampak acak, tata letaknya tidak konsisten, dan pesan utamanya tidak tersampaikan. Situasi ini sering berujung pada pekerjaan tambahan dan keluhan yang sama: “AI kok gini amat?”
Fenomena tersebut memunculkan pertanyaan tentang apa sebenarnya yang membuat hasil presentasi berbasis AI kurang memuaskan, meski teknologinya berkembang pesat. Pertanyaan itu pula yang kerap muncul di berbagai forum pengguna AI.
Terkait hal itu, Hadi Purnama Jati selaku praktisi AI sekaligus Guest Lecturer di Leiden University, menyampaikan bahwa penyebab utama kualitas presentasi AI kerap mengecewakan bukan terletak pada aplikasinya.
“Masalahnya bukan pada tools-nya, tapi cara kita berpikir sebelum pakai AI,” ujar Mas Jati tegas, Jumat (14/11/2025).
Ia menjelaskan bahwa banyak pengguna masih beranggapan AI adalah jalan pintas. Padahal, teknologi tersebut tetap membutuhkan arahan yang rinci, konteks yang kuat, dan struktur materi yang disiapkan sejak awal.
“AI itu cuma alat bantu mikir, bukan pengganti kepala kamu. Kalau kamu nggak tau siapa audiensmu, apa pesan utamamu, atau bagaimana alur yang bikin audiens betah, maka AI cuma bisa ngasih slide yang cepat, tapi kosong,” ungkap Mas Jati.
Pengalaman Hadi dalam melatih berbagai institusi besar memperlihatkan kecenderungan serupa, yang mana pengguna sering langsung menekan tombol generate tanpa menyiapkan kerangka berpikir terlebih dahulu.
Dari kondisi inilah ia mengembangkan sebuah framework presentasi yang kemudian ia ajarkan melalui Jagoprompt dan sejumlah workshop.
“Ide dasarnya adalah mengajari AI, memahami konteks secara spesifik. Bukan sekadar ‘buatin slide tentang marketing,’ tetapi ‘buatin slide buat Pak Direktur yang demen data, presentasi 10 menit, tone serius tapi nggak kaku,’” jelasnya.
Framework tersebut kini dibuka untuk publik melalui webinar AI Presentation Magic, yang menampilkan sesi demo langsung.
Load more