ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Gaya Hidup Berburu Baju Bekas Berkelas: Aku Thrifting, Maka Aku Ada!

Thrifting tumbuh bukan lagi sekadar tren, melainkan gaya hidup yang memberi ruang untuk sedikit berkhayal: bahwa jaket yang kita temukan itu pernah punya kehidupan yang lebih glamor dari kita.
Minggu, 16 November 2025 - 08:52 WIB
Calon pembeli melihat pakaian bekas yang dijual di Pasar Baru, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA

Jakarta, tvOnenews.com - Fenomena thrifting pun bukan lagi sekadar berburu barang murah, melainkan usaha membeli status yang mungkin tak terjangkau jika harus membeli yang baru. .Di tengah tekanan ekonomi dan obsesi tampil keren di media sosial, pakaian bekas bermerek berubah menjadi jalan pintas menuju rasa percaya diri.

Tidak ada yang tahu kapan tepatnya belanja barang bekas (thrifting) berubah dari kegiatan mencari diskonan menjadi ajang perburuan identitas. Sebuah usaha menemukan versi diri yang lebih keren lewat baju bekas orang lain.

Mungkin karena harganya ramah, mungkin karena estetika vintage sedang naik daun, atau mungkin… ya karena manusia memang selalu butuh alasan baru untuk merasa unik di tengah dunia yang serba seragam.

Apapun pemicunya, thrifting tumbuh bukan lagi sekadar tren, melainkan gaya hidup yang memberi ruang untuk sedikit berkhayal: bahwa jaket yang kita temukan itu pernah punya kehidupan yang lebih glamor dari kita.

Pasar pun tak kalah semangat. Semuanya seperti lomba menawarkan barang bekas berkualitas edisi langka --yang ironisnya, kadang ditemukan berderet-deret dalam bal besar seolah pabriknya masih aktif.

Di lapak-lapak kecil sampai lokapasar raksasa, thrifting menjadi panggung sosial: tempat orang mencari citra kelas atas tanpa harus berbiaya tinggi. Lalu, siapa yang bisa menyalahkan? Di era ketika tampilan sering lebih penting daripada kenyataan, baju bekas bermerek memang terasa seperti cara curang menuju “kelas sosial instan”.

Namun, di balik ramainya transaksi, ada gerakan senyap lain yang tak ikut dipamerkan di media sosial. Bal-balan pakaian impor datang tanpa paspor, sebagian masuk legal, sebagian lewat pintu belakang yang bahkan sudah lupa kapan terakhir digembok.

Di sinilah thrifting mulai bersinggungan dengan ranah abu-abu: ada yang diuntungkan, ada yang digencet. Industri tekstil lokal? Ya, mereka tetap diminta berjuang, tapi dengan modal kesabaran yang makin tipis.

Maka tak heran jika pemerintah akhirnya menoleh. Bukan karena baru tahu, tapi karena gelombangnya sudah terlalu besar untuk pura-pura tidak melihat.

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa turun tangan, sidak, dan menindak —semacam pengingat bahwa gaya hidup pun ada batasnya ketika mulai kebablasan.

Langkah ini bukan untuk mematikan gaya hidup, tapi demi merapikan ekosistem yang selama ini tumbuh terlalu cepat, terlalu bebas, hingga lupa batas.

Pemuja gaya

Di kota-kota besar, ada kelas manusia yang percaya bahwa gaya bukan sekadar pakaian, melainkan mata uang sosial. Dan thrifting, entah bagaimana, menjadi tempat ziarah baru para pemuja gaya ini.

Mereka datang tidak hanya untuk mencari jaket atau sepatu, tetapi untuk mencari cerita yang bisa disematkan pada hidup mereka. Sedikit romansa vintage. Sedikit aura Eropa. Sedikit kesan “aku beda, loh”.

Seperti kata Thorstein Veblen, ekonom dan sosiolog Amerika awal abad ke-20 yang memperkenalkan konsep conspicuous consumption, sebagian konsumsi memang memakai sebuah produk demi tampilan status, bukan fungsi.

Georg Simmel, pemikir Jerman yang gemar membedah perilaku sosial sehari-hari, sudah lebih dulu mengingatkan bahwa fashion adalah arena tarik-menarik antara ingin berbeda dan ingin tetap dianggap keren oleh kelompoknya.

Fenomena thrifting hari ini berdiri tepat di persimpangan itu.

Kita hidup di zaman saat label di kerah bisa lebih berpengaruh daripada isi kepala. Sepotong kaus kupluk (hoodie) bekas bisa menaikkan rasa percaya diri lebih cepat daripada membaca buku self-help sebanyak lima bab.

Maka, ketika toko loak menawarkan barang bermerek dengan harga sepertiga, mendadak banyak orang merasa menemukan jalan pintas menuju “kelas sosial” yang selama ini hanya digulir di gawai, bukan dimiliki.

Gaya hidup pun berubah. Yang dulu malu memakai barang rombengan, kini justru bangga mengaku sebagai penikmat barang bekas --tentu sambil memilih sudut pandang foto yang paling membuatnya terlihat nyentrik tapi dompet tetap aman pada saat yang sama.

Sebuah ironi yang cantik: membeli bekas dianggap aksi cerdas, tapi alasan sebenarnya kadang cuma ingin terlihat kaya tanpa mesti menjalani proses menjadi kaya.

Di titik ini, thrifting bukan lagi aktivitas hemat, melainkan sarana kolektif untuk terus memoles persona. Orang memburu jaket denim tertentu bukan karena butuh, tapi karena takut ketinggalan tren. Orang memborong kemeja bermerek bukan karena cocok, tapi karena lumayan buat foto gaya hari ini (OOTD).

Pakaian yang dulunya punya fungsi, kini berubah menjadi penopang panggung, dan panggung itu bernama media sosial.

Tak masalah, tentu. Hanya saja, ada kecenderungan baru yang makin terasa: penampilan menjadi ritual, gaya menjadi ibadah, dan citra menjadi dewa kecil yang harus terus diberi persembahan. Bahkan kalau persembahannya adalah baju bekas yang dulunya telah dibuang orang lain.

Tapi begitulah zaman ini. Kita hidup dalam rentang absurd antara ingin hemat dan ingin terlihat elit. Antara ingin jujur dan ingin tampil mulus. Thrifting hanya kebetulan berada di tengah-tengah dilema itu.

Fenomena ini membuat thrifting bukan lagi sekadar urusan alternatif belanja, melainkan panggung sosial yang memantulkan betapa manusia modern semakin lihai menegosiasikan citra. Setiap potong pakaian adalah narasi kecil tentang siapa kita ingin terlihat hari ini.

Nilai diri

Di tengah gemerlap baju bekas dan hiruk-pikuk tren, kita diingatkan satu hal sederhana bahwa nilai diri tidak pernah diukur dari apa yang menempel di tubuh kita.

Jaket mahal, kaus kupluk langka, sepatu bermerek, semuanya bisa dibeli, tapi itu tidak otomatis membuat siapa pun lebih berharga, lebih pintar, atau lebih berarti.

Thrifting boleh jadi cara cerdas mengekspresikan gaya, tapi identitas sejati tidak bisa dipinjam dari lemari orang lain.

Maka, mungkin saatnya sedikit menoleh ke dalam negeri. Produk lokal, yang sering luput dari sorotan, diam-diam terus berinovasi: bahan lebih nyaman, desain kreatif, harga bersahabat, dan cerita yang sarat dengan karakter.

Mereka bukan sekadar alternatif. Mereka adalah wujud nyata kemampuan dan kreativitas bangsa yang patut diapresiasi.

Cara paling sederhana untuk menghargai adalah dengan membeli, memakai, dan memberi ruang bagi karya anak bangsa untuk bersinar.

Tidak perlu dramatis, tidak perlu pamer; cukup biarkan pilihan itu berbicara. Sekali kita memberi perhatian dan apresiasi, industri kreatif lokal tumbuh, inovasi berkelanjutan, dan identitas kita sebagai konsumen yang bijak ikut terbentuk.

Pada akhirnya, gaya hidup sejati bukan soal label, harga, atau cerita lama yang melekat pada pakaian.

Gaya hidup sejati adalah cara kita memilih, menilai, dan menghargai, baik diri sendiri maupun karya orang lain. Dengan begitu, lemari kita tidak lagi sekadar rak baju, tapi cerminan nilai, selera, dan keberpihakan kita.(ant)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jadwal Semifinal Voli SEA Games 2025: Hari Ini Megawati Hangestri Cs Uji Nyali, Timnas Voli Putri Indonesia vs Thailand

Jadwal Semifinal Voli SEA Games 2025: Hari Ini Megawati Hangestri Cs Uji Nyali, Timnas Voli Putri Indonesia vs Thailand

Jadwal semifinal cabor voli SEA Games 2025, di mana Megawati Hangestri dan kawan-kawan hadapi ujian berat karena Timnas Voli Putri Indonesia akan menghadapi tuan rumah Thailand.
Jadwal UFC Vegas 112 Hari Ini: Duel Brandon Royval vs Manel Kape Jadi Pertarungan Terakhir di 2025

Jadwal UFC Vegas 112 Hari Ini: Duel Brandon Royval vs Manel Kape Jadi Pertarungan Terakhir di 2025

Jadwal UFC Vegas 112, di mana ada pertarungan terakhir pada 2025 yakni duel utama antara Brandon Royval vs Manel Kape.
Kemenangan Krusial! Atletico Madrid Terus Tempel Barcelona di Klasemen Liga Spanyol

Kemenangan Krusial! Atletico Madrid Terus Tempel Barcelona di Klasemen Liga Spanyol

Atletico Madrid sukses mengamankan tiga poin penting usai meraih kemenangan dramatis 2-1 atas Valencia pada lanjutan pekan ke-16 Liga Spanyol 2025/26. Duel tersebut berlangsung di Stadion Riyadh Air Metropolitano, Sabtu (13/12/2025).
Ada Terangka Baru, Ini Peran Penipuan WO Ayu Puspita

Ada Terangka Baru, Ini Peran Penipuan WO Ayu Puspita

Polisi menyebut pemilik Wedding Organizer (WO) by Ayu Puspita, yakni Ayu Puspita bersama pegawainya, Dimas Haryo Puspo sebagai tersangka penipuan atau penggelapan yang mengakibatkan kerugian mencapai Rp11.5 miliar.
Top 3 SEA Games 2025: Respons Arya Sinulingga Tuai Hujatan, Emas Bersejarah Masniari Wolf, dan Hokky Caraka Dipuji Media Vietnam

Top 3 SEA Games 2025: Respons Arya Sinulingga Tuai Hujatan, Emas Bersejarah Masniari Wolf, dan Hokky Caraka Dipuji Media Vietnam

SEA Games 2025 ini menghadirkan cerita kontras. Mulai dari kekecewaan Timnas Indonesia yang gagal melaju ke semifinal hingga kisah atlet renang penyumbang emas.
Review Film Ahlan Singapore, Romansa Mahasiswa Perantauan Berlatar Negeri Singa yang Menguji Cinta, Persahabatan, dan Pilihan Hidup

Review Film Ahlan Singapore, Romansa Mahasiswa Perantauan Berlatar Negeri Singa yang Menguji Cinta, Persahabatan, dan Pilihan Hidup

Film Ahlan Singapore memotret pengalaman emosional mahasiswa Indonesia di perantauan, lengkap dengan konflik batin, persimpangan perasaan, dan proses menemukan

Trending

Ada Terangka Baru, Ini Peran Penipuan WO Ayu Puspita

Ada Terangka Baru, Ini Peran Penipuan WO Ayu Puspita

Polisi menyebut pemilik Wedding Organizer (WO) by Ayu Puspita, yakni Ayu Puspita bersama pegawainya, Dimas Haryo Puspo sebagai tersangka penipuan atau penggelapan yang mengakibatkan kerugian mencapai Rp11.5 miliar.
Jadwal Semifinal Voli SEA Games 2025: Hari Ini Megawati Hangestri Cs Uji Nyali, Timnas Voli Putri Indonesia vs Thailand

Jadwal Semifinal Voli SEA Games 2025: Hari Ini Megawati Hangestri Cs Uji Nyali, Timnas Voli Putri Indonesia vs Thailand

Jadwal semifinal cabor voli SEA Games 2025, di mana Megawati Hangestri dan kawan-kawan hadapi ujian berat karena Timnas Voli Putri Indonesia akan menghadapi tuan rumah Thailand.
Jadwal UFC Vegas 112 Hari Ini: Duel Brandon Royval vs Manel Kape Jadi Pertarungan Terakhir di 2025

Jadwal UFC Vegas 112 Hari Ini: Duel Brandon Royval vs Manel Kape Jadi Pertarungan Terakhir di 2025

Jadwal UFC Vegas 112, di mana ada pertarungan terakhir pada 2025 yakni duel utama antara Brandon Royval vs Manel Kape.
Kemenangan Krusial! Atletico Madrid Terus Tempel Barcelona di Klasemen Liga Spanyol

Kemenangan Krusial! Atletico Madrid Terus Tempel Barcelona di Klasemen Liga Spanyol

Atletico Madrid sukses mengamankan tiga poin penting usai meraih kemenangan dramatis 2-1 atas Valencia pada lanjutan pekan ke-16 Liga Spanyol 2025/26. Duel tersebut berlangsung di Stadion Riyadh Air Metropolitano, Sabtu (13/12/2025).
Kesaksian Seorang Janda Korban Pemerkosaan Lesbian di Mojokerto: Diancam Menyebarkan Video...

Kesaksian Seorang Janda Korban Pemerkosaan Lesbian di Mojokerto: Diancam Menyebarkan Video...

Seorang janda anak satu berinisial MZ (35) menceritakan tingkah bejat seorang lesbian asal Kota Bandar Lampung berinisial DS (33) yang diduga memperkosanya. 
Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Keroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Keroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Jadwal Siaran Langsung Liga Italia di ANTV Akhir Pekan Ini: Jay Idzes Siap Unjuk Gigi saat Sassuolo Bersua AC Milan hingga Duel Parma Vs Lazio

Jadwal Siaran Langsung Liga Italia di ANTV Akhir Pekan Ini: Jay Idzes Siap Unjuk Gigi saat Sassuolo Bersua AC Milan hingga Duel Parma Vs Lazio

Jadwal siaran langsung Serie A Liga Italia 2025-2026 pada pekan ke-15 menyajikan sejumlah partai seru. Di antaranya, ada kapten Timnas Indonesia Jay Idzes yang siap membela Sassuolo kontra AC Milan hingga duel Parma vs Lazio.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT