Baru Capai 50%, Kemenhub dan Aplikator Genjot Digitalisasi Industri Bus Nasional untuk Pacu Petumbuhan Ekonomi
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Digitalisasi operator bus di Indonesia saat ini baru mencapai 50%. Padahal, bus masih menjadi salah satu angkutan umum massal yang paling diminati di Indonesia.
Hal itu mendorong Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan aplikator pemesanan bus ingin mempercepat transformasi di sektor transportasi darat, khususnya industri bus.
Bahkan, Kasubdit Angkutan Orang Antar Kota Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Irly S. Permata, menyebut bahwa industri bus adalah salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.
Oleh karena itu, dukungan tidak hanya dibutuhkan dalam bentuk infrastruktur, tetapi juga melalui pengakuan atas optimalisasi pelayanan operator bus di tengah persaingan digital yang ketat.
Hal tersebut disampaikan dalam ajang perdana redBus People’s Choice Awards yang diselenggarakan di Hotel JW Marriott, Jakarta Selatan, pada Jumat, 14 November 2025.
“Ajang ini menjadi bentuk pengakuan masyarakat terhadap upaya industri transportasi darat, karena saat ini dunia transportasi sedang bertransformasi akibat digitalisasi,” kata Irly, dikutip Sabtu (15/11/2025).
Irly menambahkan, Kemenhub terus mendorong digitalisasi seperti yang dilakukan redBus selaku aplikator, dengan tujuan memperluas jangkauan layanan transportasi darat yang prima kepada masyarakat.
Menururnya, hal itu perlu dikembangkan bersama mengingat sudah hampir seluruh sektor dan aktivitas masyarakat kini telah tertaut digitalisasi.
“Kami percaya kolaborasi seperti yang dilakukan redBus dalam mengumpulkan operator, terminal, dan penumpang secara digital akan menjadi kemitraan masa depan yang perlu kita kembangkan bersama,” kata Irly.
Di sisi lain, CEO redBus Prakash Sangam menjelaskan bahwa ajang penghargaan seperti ini bertujuan mengapresiasi operator bus antarkota atas kualitas layanan, ketepatan waktu, dan inovasi mereka.
Perusahaan aplikasi pemesanan tiket bus online tersebut mengklaim melibatkan penumpang sebagai penentu pemenang di berbagai kategori operator dan terminal, yang mencerminkan kepercayaan publik terhadap penyedia layanan transportasi darat.
Penghargaan tersebut juga merupakan bentuk pengakuan atas peran operator dalam menjaga konektivitas, serta mengukur kepercayaan publik melalui suara komunitas penumpang dan penggemar bus.
“Operator bus di Indonesia memainkan peran penting dalam menjaga konektivitas bangsa, selain itu redBus hadir juga untuk mendorong digitalisasi bus di tanah air, yang saat ini baru 50%,” ujar Prakash.
- redBus
“Penghargaan ini merupakan perayaan dan pengakuan atas dedikasi mereka terhadap efisiensi dan kepuasan pelanggan, yang terus memperkuat kepercayaan publik dalam ekosistem perjalanan antarkota. Selain itu, kami ingin menangkap suara para pelancong dan komunitas bus secara langsung. Pengakuan ini lebih dari sekadar merayakan para operator, ini tentang menampilkan kepercayaan dan keyakinan yang diberikan penumpang kepada mereka setiap hari,” lanjutnya.
Diketahui, sebanyak 19 penghargaan diberikan dalam acara tersebut, mencakup tingkat nasional, regional, dan kelas armada. Beberapa pemenang diantaranya adalah Sinar Jaya (Akap-Besar Nasional Terfavorit) dan Juragan99 (Akap Premium Terfavorit).
redBus juga mengumumkan pemenang lainnya seperti EKA (Akap Besar Jawa Terfavorit), SAN (Akap Medium Sumatra Terfavorit), Sumber Alam (Akap Medium Jateng Terfavorit), Cititrans (Travel Besar Terfavorit), Kalisari (AKDP Terfavorit), dan Terminal Pulogebang (Terminal Tipe A Terfavorit).
Selain penghargaan untuk operator dan terminal, redBus juga menyerahkan dua Pioneer Influencer Awards serta lima apresiasi lain kepada para kreator yang berkontribusi dalam meningkatkan literasi dan minat masyarakat terhadap moda bus.
Inisiatif ini selaras dengan upaya peningkatan standar layanan di tengah pasar bus antarkota yang semakin dinamis di Indonesia.
Ke depan, digitalisasi operator bus akan terus digenjot dengan harapan dapat memacu transformasi digital industri bus di Indonesia.
Lewat upaya kolektif dari Kemenhub, aplikator, dan para operator, diharapkan digitalisasi industri bus dapat mencapai angka yang lebih tinggi. (ant/rpi)
Load more