E-Commerce Tumbuh Pesat di Indonesia, BigSeller 2025 Ajarkan Cara Manfaatkan Data

Jakarta, tvOnenews.com - Era digital saat ini data telah berkembang menjadi aset strategis bagi para pelaku bisnis online.

Setiap klik, transaksi, hingga interaksi pelanggan meninggalkan jejak yang dapat dianalisis untuk memahami perilaku konsumen.

Menurut riset global, pasar e‑commerce analytics diperkirakan mencapai USD 25,72 miliar pada 2025 dengan pertumbuhan tahunan sekitar 17,7 persen. 

Hal ini menandakan semakin pentingnya data sebagai penggerak keputusan bisnis. 

Para ahli menekankan bahwa kemampuan mengelola data dapat menentukan keberhasilan bisnis online serta seller dapat menyesuaikan strategi pemasaran, mengenali tren permintaan, serta mengidentifikasi peluang pertumbuhan. 

Selain itu, data memungkinkan personalisasi pengalaman pelanggan, informasi tentang preferensi konsumen yang dapat digunakan untuk menyesuaikan promosi, rekomendasi produk, hingga komunikasi lebih relevan.

Statistik menunjukkan bahwa 91 persen konsumen lebih cenderung membeli dari brand yang mengenali dan memberikan rekomendasi relevan, sementara 65 persen e-commerce melaporkan peningkatan konversi setelah menerapkan personalisasi. 

Meski demikian, dalam praktiknya, pengumpulan data saja tidak cukup. Seller perlu mengubah data mentah menjadi insight yang actionable. Menggabungkan analitik prediktif, dashboard performa, dan laporan berbasis KPI membantu mengubah informasi menjadi keputusan bisnis yang tepat. 

“Pertumbuhan sejati berasal dari operasi yang digerakkan oleh data,” kata Country Head BigSeller Indonesia, Zhao Jun saat penyelenggaraan konferensi BigSeller 2025 Indonesia E-Commerce Summit.

Ajang yang dihadiri lebih dari 3.000 pelaku usaha online ini menekankan pentingnya digitalisasi dalam mencapai profitabilitas. 

CEO BigSeller, Xie Ling menekankan bahwa tantangan terbesar banyak penjual saat ini adalah tumbuh tanpa profit.

Konferensi ini dirancang untuk memberikan solusi, bukan hanya membahas cara berjualan, tetapi juga strategi menghasilkan keuntungan melalui pengelolaan data dan operasi yang efisien.

Sejumlah praktisi dan platform e-commerce juga membagikan pengalaman mereka terkait pemanfaatan data dalam pertumbuhan bisnis. 

“Konten yang tepat dapat menurunkan biaya akuisisi pelanggan sekaligus meningkatkan tingkat konversi," kata Content Creation for Big Sellers, Leo Giovannii.

Ia menjelaskan bagaimana strategi konten bisa diterapkan secara praktis di berbagai toko online. 

Sementara itu, Ikra Pradana dsri TikTok Indonesia mengatakan bahwa melalui GMV Max para penjual dapat meningkatkan skala bisnis mereka secara signifikan. 

“GMV Max mampu membantu toko online mencapai pertumbuhan skala besar melalui strategi data‑driven yang jelas,” ujarnya.

Di sesi tersebut, Amelia Tediarjo, Director of Business Strategy & Operations Lazada Indonesia juga membagikan trend perkembangan e-commerce di Indonesia dan pentingnya mengoptimalkan ekosistem e-commerce untuk mendukung perkembangan penjual online baru dan brand lokal Indonesia. 

Berbagai fitur pendukung, mulai dari data dan wawasan, hingga fitur berbasis AI serta program insentif dan pendampingan untuk penjual baru bisa menjadi pendorong pertumbuhan bisnis bagi penjual dan brand lokal untuk berkompetisi di pasar Indonesia.

Sementara itu, Edward Kilian Suwignyo selaku Group Head Emerging Business Blibli memaparkan bagaimana para pemilik brand bisa membuka seluruh potensi brand mereka dari segmen pelanggan premium yang ada di Blibli. (raa)