GoTo Catat Pendapatan Naik 14% di September 2025, Q3 Cetak Laba
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com – Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mencatatkan kinerja yang bertumbuh sepanjang sembilan bulan tahun ini atau per September 2025, serta periode kuartal III-2025. Hal itu terlihat dari paparan laporan keuangan yang dirilis Rabu (29/10).
Berdasarkan siaran persnya, manajemen GoTo menyampaikan bahwa perseroan berhasil mencatatkan laba sebelum pajak yang disesuaikan untuk pertama kali sebesar Rp62 miliar khusus di kuartal III-2025 (periode tiga bulan).
Laba sebelum pajak yang disesuaikan dihitung dengan menggunakan rugi periode berjalan sebagai dasar, kemudian ditambahkan kembali beban pajak penghasilan serta bagian kerugian bersih dari PT Tokopedia.
Dengan capaian ini, GoTo menaikkan pedoman EBITDA yang disesuaikan tahun 2025 dari Rp1,4–1,6 triliun menjadi Rp1,8–1,9 triliun, mencerminkan kinerja yang kuat di seluruh segmen utama.
Secara kuartalan (Q3) atau tiga bulanan, pendapatan bersih GoTo mencapai Rp4,74 triliun, naik 21% YoY dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,93 triliun.
Sementara itu, pendapatan bersih dalam sembilan bulan juga naik 14% menjadi Rp13,30 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp11,66 triliun.
EBITDA grup yang disesuaikan melesat 239% di Q3-2025 menjadi Rp516 miliar dari sebelumnya Rp152 miliar. Dalam sembilan bulan, EBITDA grup yang disesuaikan tercatat positif sebesar Rp1,34 triliun dari sebelumnya negatif Rp79 miliar.
Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, mengatakan bahwa perseroan terus mencatatkan pertumbuhan sekaligus meningkatkan profitabilitas sejalan dengan upaya mencapai visi menjadi platform teknologi kelas dunia yang digunakan oleh masyarakat Indonesia.
“Pada kuartal ketiga, kami mencatatkan tonggak sejarah baru dengan mencapai laba sebelum pajak yang disesuaikan untuk pertama kali sebesar Rp62 miliar,” ujarnya dalam siaran pers.
Melalui momentum ini, lanjut Patrick, perseroan menaikkan panduan kinerja EBITDA grup yang disesuaikan setahun penuh, yang menegaskan kepercayaan terhadap kemampuan perusahaan untuk menciptakan pertumbuhan berkelanjutan dan nilai jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan.
“Fokus kami tetap jelas, yaitu untuk memberikan solusi yang konsisten, menyenangkan, dan hemat biaya bagi konsumen, sembari memaksimalkan penghasilan mitra pengemudi dan mitra pedagang,” tambahnya.
Kinerja Gojek dan GTF
Dari sisi unit bisnis, on-demand service (ODS) lewat Gojek mencatatkan pendapatan bersih secara kuartalan (Q3-2025) naik 10% menjadi Rp3,21 triliun dari sebelumnya Rp2,90 triliun. Sementara dalam sembilan bulan, pendapatan bersih Gojek naik 18% menjadi Rp9,20 triliun dari sebelumnya Rp7,79 triliun.
EBITDA yang disesuaikan untuk ODS juga melesat 115% menjadi Rp336 miliar dari sebelumnya Rp156 miliar, menandai peningkatan EBITDA yang disesuaikan selama lima kuartal berturut-turut.
Di sisi lain, pendapatan bersih unit bisnis fintech lewat GoTo Financial (GTF) melejit 55% menjadi Rp1,54 triliun dari sebelumnya Rp993 miliar. Pendapatan GTF dalam sembilan bulan juga melesat 71% menjadi Rp4,10 triliun dari sebelumnya Rp2,40 triliun.
Pengguna bertransaksi bulanan (MTU) naik 29% YoY menjadi 24,2 juta, mencerminkan peningkatan adopsi aplikasi GoPay di kalangan pengguna premium dan pasar massal, serta peningkatan penggunaan lintas platform dalam ekosistem GoTo. Fintech juga mencapai lebih dari 500 juta transaksi dalam sebulan untuk pertama kalinya di September.
“Kinerja kuartal ketiga perusahaan mencerminkan kemajuan berkelanjutan dalam efisiensi dan disiplin keuangan di seluruh bisnis,” kata Simon Ho, Direktur Keuangan Grup GoTo.
“Kami mencapai rekor lain untuk EBITDA grup yang disesuaikan dan menghasilkan arus kas bebas yang disesuaikan positif, didukung oleh pertumbuhan pendapatan dan manajemen biaya yang disiplin,” tutupnya. (nsp)
Load more