Wujudkan Ekonomi Hijau dan Biru, UGM Usung 175 Program di Raja Ampat
- Ist
Jakarta, tvOnenews.com - Sebanyak 30 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) beberapa waktu lalu berhasil menyelesaikan misi dalam program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Tabea Pulau Raja 2025 di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Kegiatan ini tepatnya berlangsung di Kampung Mutus dan Kampung Bianci, Distrik Waigeo Barat Daratan selama 50 hari.
Mengusung tema “Optimalisasi Pembangunan Berkelanjutan melalui Ekonomi Biru, Ekonomi Hijau, dan Pariwisata Berbasis Komunitas", mereka berupaya menerapkan ilmu pengetahuan untuk mendukung pembangunan wilayah pesisir secara inklusif dan berkelanjutan.
Kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata komitmen UGM dalam mengembangkan potensi daerah terpencil melalui kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat lokal.
Tim KKN UGM terdiri dari mahasiswa lintas fakultas yang dikelompokkan ke dalam empat klaster bidang, yaitu Agro, Medika, Sosial dan Humaniora, serta Sains dan Teknologi.
Selama program berlangsung, para mahasiswa berhasil menjalankan 175 kegiatan yang mencakup pendidikan, ekonomi, kesehatan, hingga pelestarian lingkungan.
Pada bidang Agro, tim membantu masyarakat mengolah hasil laut menjadi produk bernilai jual, menanam mangrove, serta memberikan pelatihan pengolahan hasil bumi.
Di bidang Medika, mahasiswa berkolaborasi dengan Puskesmas setempat untuk melakukan edukasi kesehatan dasar, pemeriksaan tekanan darah, serta pelatihan menjaga kebersihan lingkungan.
Di bidang Sains dan Teknologi, mahasiswa memasang lampu tenaga surya di beberapa titik kampung yang belum memiliki penerangan memadai. Sementara di bidang Sosial dan Humaniora, kegiatan difokuskan pada pelatihan penggunaan kamera dan drone di Kampung Mutus untuk meningkatkan kemampuan dokumentasi wisata, serta penyusunan kamus bahasa Betew sebagai bentuk pelestarian bahasa daerah.
Selain itu, mahasiswa juga mendukung pengembangan wisata komunitas dengan membuka jalur pendakian menuju Puncak Bianci. Di kampung yang sama, tim KKN turut memberikan edukasi mengenai penanganan satwa liar menyusul adanya laporan hewan masuk ke rumah warga.
“Mutus bukan istimewa dari pulaunya, tapi kasih sayang dari mama papanya,” ujar Mama Adolfince Sauyai, tokoh masyarakat Kampung Mutus, saat mendampingi kegiatan mahasiswa. Ia menilai kehadiran mahasiswa UGM membawa semangat baru bagi warga untuk lebih mandiri dan mengelola potensi alam secara bijak.
Load more