Dorong Modernisasi Pertanian Indonesia, Kementan Optimalisasi Kebun Pemeriksaan Substantif Manoko
- Kementan
Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Pertanian (Kementan) sedang mendorong program strategis untuk mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan sekaligus memajukan sektor pertanian agar semakin modern dan berdaya saing.
Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui optimalisasi Kebun Pemeriksaan Substantif (KPS) Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) I Manoko di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, yang berperan penting sebagai pusat pengujian dan pengembangan varietas unggul baru.
Plt. Sekretaris Jenderal Kementan, Ali Jamil, menegaskan bahwa kebun ini memiliki peran penting dalam mendukung program Kementan, khususnya dalam pengembangan varietas unggul baru yang menjadi fondasi kemandirian pangan Indonesia.
“Kebun ini bukan sekadar fasilitas penelitian, tetapi juga pusat pemeriksaan substantif terhadap varietas-varietas baru hasil karya para breeder, baik dari lembaga penelitian, perguruan tinggi, industri benih, maupun pihak swasta. Tahun 2025 saja, sudah ada sekitar 70 varietas baru yang dihasilkan,” ujar Ali Jamil saat meninjau KPS Manoko, Bandung, Jumat (26/9/25).
Lebih lanjut, Ali Jamil menambahkan bahwa keberadaan kebun pemeriksaan ini akan memperkuat program perlindungan varietas tanaman sekaligus mempercepat hilirisasi inovasi benih unggul. “Varietas baru yang lolos pemeriksaan substantif akan menjadi modal penting untuk meningkatkan produktivitas, diversifikasi pangan, dan daya saing pertanian kita,” tambah Ali.
Salah satu fasilitas vital yang baru saja difungsikan di Kebun Pemeriksaan Substantif (KPS) PVT I Manoko adalah sumber air tanah dengan kedalaman hampir 100 meter. Fasilitas ini menjadi penopang utama keberlanjutan kegiatan kebun sekaligus mendukung pemeriksaan substantif berbagai varietas tanaman yang akan dilakukan.
“Tadi pagi kita menyaksikan penggunaan fasilitas sumber air baru di KPS Manoko. Kehadiran kami lebih sebagai tanda bahwa fasilitas tersebut resmi difungsikan. Mengingat lokasinya berada di dataran tinggi, sumber air permukaan sangat terbatas sehingga kita membangun sumur bor hampir 100 meter untuk memenuhi kebutuhan air,”
“Harapan kami, dengan adanya fasilitas ini, lahan seluas 4 hektare di KPS Manoko dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pemeriksaan dan pengembangan varietas unggul,” ujar Ali.
Ali Jamil juga mengajak seluruh pemulia, pemegang paten, dan industri benih, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk memanfaatkan KPS Manoko sebagai pusat uji dan kerja sama. “Kementan membuka diri dengan tangan terbuka. Kita ingin memastikan inovasi yang lahir dapat mendukung arahan Bapak Presiden dalam mencapai dan menjaga swasembada pangan nasional,”ucapnya.
Load more