Banggar DPR: RAPBN 2026 Alat Negara Hadapi Dunia yang Terus Berubah
- Dhemas Reviyanto-Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) menyebut Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 yang telah disetujui Sidang Paripurna DPR pada Selasa (23/9/2025) merupakan alat negara menghadapi dunia yang terus berubah.
Menurut Ketua Banggar DPR Said Abdullah, saat ini dunia terus menghadapi perang narasi yang seolah tampak benar dan masuk akal tapi sesungguhnya sedang menyamarkan kebohongan.
"Apakah APBN 2026 akan menjadi alat yang tangguh bagi pemerintah? Tentu itu akan kembali ke pemerintah sendiri," katanya lewat keterangan tertulis, Rabu (24/9/2025).
Di samping itu semua, dia menyebut proses pembahasan RAPBN 2026 hingga bermuara di Banggar DPR telah melalui proses yang mendalam.
Pihaknya terus berupaya maksimal menjadikan RAPBN 2026 menjadi karya yang menjawab tantangan menjadi peluang.
Said juga berharap pemerintah perlu gesit, kreatif dan inovatif memanfaatkan kekuatan fiskal pada RAPBN 2026.
Berdasarkan keputusan rapat, belanja negara pada 2026 ditetapkan sebesar Rp3.842,72 triliun.
Anggaran itu terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp3.149,73 triliun dan transfer ke daerah Rp692,99 triliun.
Rinciannya, yakni belanja kementerian/lembaga mencapai Rp1.510,55 triliun dan belanja non-kementerian/lembaga sebesar Rp1.639,19 triliun.
Sementara itu, pendapatan negara ditargetkan sebesar Rp3.153,58 triliun yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.693,71 triliun, PNBP Rp459,2 triliun dan hibah Rp660 miliar.
RAPBN 2026 diproyeksikan mengalami defisit Rp698,15 triliun atau setara 2,68 persen terhadap PDB dengan pembiayaan yang ditargetkan sama dengan defisit, yakni Rp689,15 triliun.
Adapun keseimbangan primer dipatok sebesar Rp89,71 triliun.
DPR turut menyepakati sejumlah asumsi makro APBN 2026 di antaranya pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen, inflasi yang akan dijaga pada level 2,5 persen dan nilai tukar Rp16.500 per dolar AS. (ant/nsi)
Load more