Harga Saham EMAS Melejit Usai IPO, Masih Layak Dibeli Hari Ini?
- Istimewa
Rencana Ekspansi Produksi Hingga 2029
Tak berhenti di heap leach, EMAS juga menyiapkan pengembangan fasilitas Carbon-in-Leach (CIL) dengan kapasitas awal 7,5 juta ton bijih per tahun. Fasilitas ini ditargetkan beroperasi pada 2029 dengan kapasitas yang bisa ditingkatkan hingga 12 juta ton per tahun. Potensi produksinya bahkan diperkirakan mencapai 355.000 ons troi emas per tahun.
Untuk sementara, EMAS belum akan membagikan dividen. Laba yang diperoleh akan difokuskan untuk mendanai tahapan lanjutan Proyek Emas Pani.
Data Sumber Daya dan Cadangan Emas
Mengacu pada prospektus, EMAS memiliki sumber daya dan cadangan emas melimpah:
-
Sumber daya mineral: 292,4 juta ton bijih dengan kandungan 7 juta ons troi emas (0,75 g/ton).
-
Cadangan bijih: 77,5 juta ton dengan kandungan 1,9 juta ons troi emas (0,78 g/ton).
Tak heran, banyak analis menilai proyek ini sebagai salah satu yang paling prospektif di Asia Pasifik.
Saham EMAS Masih Layak Dibeli?
Menurut Angga Septianus, Community Lead Indo Premier Sekuritas, prospek Proyek Pani sangat menjanjikan. Sementara itu, William Hartanto, praktisi pasar modal dan Founder WH-Project, menilai saham EMAS masih punya ruang naik.
“Kalau bisa beli, beli aja. Tapi kalau sudah punya, mending di-hold dulu,” kata William.
Sentimen positif, tingginya permintaan, serta prospek produksi emas pada 2026 membuat saham EMAS berpotensi tetap menarik. Namun, investor tetap perlu mempertimbangkan risiko karena perusahaan hingga kini masih mencatat rugi usaha sebesar US$ 2,55 juta pada kuartal I 2025. (nsp)
Load more