IHSG Diprediksi Mendatar, Pasar Waspadai Sentimen Global dan RAPBN 2026
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (19/9/2025) diperkirakan bergerak mendatar. Pelaku pasar mencermati sejumlah sentimen dari dalam negeri maupun global yang diproyeksikan memengaruhi arah pergerakan indeks.
IHSG dibuka melemah 12,23 poin atau 0,15 persen ke level 7.996,20. Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi saham-saham unggulan turun 4,13 poin atau 0,51 persen ke posisi 805,17.
Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memproyeksikan IHSG pada perdagangan hari ini akan bergerak sideways di kisaran 7.970–8.070. “Pasar masih menunggu kejelasan arah kebijakan moneter global dan perkembangan kondisi fiskal domestik,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Sentimen Global: The Fed, Inggris, dan Jepang
Dari Amerika Serikat, ekspektasi penurunan suku bunga The Federal Reserve ternyata tidak seagresif yang diharapkan investor. Bank sentral AS diperkirakan hanya memangkas suku bunga satu kali pada 2026, sekali lagi pada 2027, dan tidak ada pemangkasan pada 2028. Outlook tersebut membuat pasar kecewa, mengingat sebelumnya pelaku pasar berharap ada lebih banyak ruang pelonggaran moneter.
Dari kawasan Eropa, Inggris akan merilis data penjualan ritel Agustus 2025. Proyeksinya melambat menjadi 0,4 persen (month-to-month/mtm) dari sebelumnya 0,6 persen pada Juli 2025. Sementara itu, dari Asia, Bank of Japan (BoJ) diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga di level 0,5 persen—angka tertinggi sejak 2008.
Sentimen Domestik: Defisit RAPBN Melebar
Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati kesepakatan pemerintah dan DPR RI mengenai perubahan postur RAPBN 2026. Defisit anggaran diproyeksikan melebar menjadi Rp689,1 triliun atau setara 2,68 persen PDB. Angka itu naik dari rencana awal Rp638,8 triliun (2,48 persen PDB).
Perubahan ini didorong kenaikan belanja negara menjadi Rp3.842,7 triliun, dari sebelumnya Rp3.786,5 triliun. Sementara itu, pendapatan negara hanya naik tipis ke Rp3.153,6 triliun dari Rp3.147,7 triliun. Kondisi ini membuat pasar perlu mencermati dampaknya terhadap stabilitas fiskal.
Pergerakan Pasar Dunia
Pada perdagangan Kamis (18/9), bursa Eropa ditutup menguat. Indeks Euro Stoxx 50 naik 1,67 persen, FTSE 100 Inggris naik 0,21 persen, DAX Jerman menguat 1,35 persen, dan CAC Prancis naik 0,87 persen.
Wall Street juga mencatat penguatan. Indeks S&P 500 naik 0,48 persen ke 6.631,96, Nasdaq menguat 0,95 persen ke 24.454,89, dan Dow Jones Industrial Average naik 0,27 persen ke 45.142,42.
Load more