News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Fenomena Rojali: Gaya Hidup ‘Nongkrong Irit’ di Mal Jadi Sorotan BPS dan Pemerintah

Fenomena Rojali alias "rombongan jarang beli" jadi perhatian BPS. Gaya nongkrong irit di mal dinilai cerminkan tekanan ekonomi masyarakat perkotaan.
Jumat, 25 Juli 2025 - 15:55 WIB
ilustrasi belanja
Sumber :
  • Freepik/lifestylememory

Jakarta, tvOnenews.com — Fenomena “Rojali” kini tengah ramai dibicarakan, baik di media sosial maupun forum diskusi kebijakan. Istilah ini — singkatan dari “rombongan jarang beli” — tak sekadar lucu-lucuan warganet, tapi dinilai mencerminkan gejala sosial baru di tengah tekanan ekonomi yang dihadapi kelompok masyarakat tertentu.

Dalam praktiknya, “Rojali” menggambarkan perilaku sekelompok orang yang datang beramai-ramai ke pusat perbelanjaan hanya untuk berjalan-jalan, nongkrong, menikmati pendingin ruangan, bahkan membuat konten media sosial — tanpa melakukan pembelian apa pun.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Fenomena ini kemudian viral karena dianggap merepresentasikan realitas masyarakat kota: hiburan gratis di mal yang nyaman, tanpa perlu transaksi. Bahkan muncul istilah pendampingnya, “Rohana” — rombongan hanya nanya-nanya atau hanya narsis — sebagai pelengkap satir dari gaya hidup perkotaan masa kini.

Namun di balik istilah yang tampak ringan dan jenaka ini, tersimpan sinyal sosial yang serius. Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono, menilai bahwa fenomena Rojali merupakan refleksi dari tekanan ekonomi, terutama pada kelompok rumah tangga yang rentan.

“Fenomena Rojali memang belum tentu mencerminkan tentang kemiskinan, tetapi ini bisa menjadi gejala sosial karena tekanan ekonomi, terutama kelas menengah bawah,” kata Ateng dalam konferensi pers BPS, Jumat (25/7/2025).

Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2025 menunjukkan bahwa bahkan kelompok masyarakat atas cenderung menahan konsumsi. Artinya, tekanan konsumsi tak hanya dirasakan kelompok bawah, namun juga kelas menengah atas yang mulai selektif dalam membelanjakan uangnya.

“Kelompok atas memang agak menahan konsumsinya. Ini kita amati dari Susenas,” jelas Ateng.

Dari sisi kebijakan, BPS mengingatkan bahwa sinyal seperti Rojali harus dijadikan alarm bagi pemerintah untuk tidak hanya fokus pada penurunan angka kemiskinan. Ketahanan konsumsi dan stabilitas ekonomi rumah tangga, khususnya kelas menengah bawah, harus ikut diperhatikan dalam perumusan strategi perekonomian nasional.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Respons Pemerintah: Dorong Belanja lewat Kuliner dan Diskon

Menanggapi fenomena ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa tren ke pusat perbelanjaan kini memang bergeser. Masyarakat tidak lagi sekadar datang untuk belanja barang, melainkan lebih tertarik pada kuliner.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Pasar Hunian Vertikal Sawangan Tambah Proyek Baru

Pasar Hunian Vertikal Sawangan Tambah Proyek Baru

Peluncuran tersebut menyusul rampungnya marketing gallery serta proses topping off unit contoh sebelumnya. Berdasarkan data pengembang.
Hashim Djojohadikusumo Tegaskan Prabowo Tidak Punya Satu Hektare Pun Lahan Sawit di Indonesia

Hashim Djojohadikusumo Tegaskan Prabowo Tidak Punya Satu Hektare Pun Lahan Sawit di Indonesia

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, secara tegas membantah isu yang menyebut Presiden Prabowo Subianto memiliki lahan perkebunan kelapa sawit di wilayah Aceh, Sumatera Utara, maupun Sumatera Barat.
ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Bakauheni Dimulai Hari ini 23 Desember 2025

ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Bakauheni Dimulai Hari ini 23 Desember 2025

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperkirakan lonjakan tertinggi arus mudik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, akan terjadi pada H-2 atau Selasa (23/12) menjelang perayaan Natal 2025. 
Kebakaran Hanguskan Kawasan Padat Penduduk di Wijaya Kusuma Jakarta Barat

Kebakaran Hanguskan Kawasan Padat Penduduk di Wijaya Kusuma Jakarta Barat

Kebakaran melanda delapan rumah di kawasan padat penduduk, Jalan Karya Dalam III, Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Senin (22/12) malam.
Yudai Yamamoto Jadi Wasit Asing Full Time Pertama di Indonesia, Ini Alasannya

Yudai Yamamoto Jadi Wasit Asing Full Time Pertama di Indonesia, Ini Alasannya

Pria berusia 42 tahun itu akan mulai bekerja pada bulan depan dengan durasi kontrak selama 1,5 musim. Yudai Yamamoto mengaku memiliki alasan khusus mengapa menerima tawaran ini.
Bicara soal Peluang John Herdman Dipecat dari Timnas Indonesia jika Ketum PSSI Diganti, Bung Harpa: Ngapain Diganti

Bicara soal Peluang John Herdman Dipecat dari Timnas Indonesia jika Ketum PSSI Diganti, Bung Harpa: Ngapain Diganti

Bung Harpa bicara soal kemungkinan John Herdman dipecat dari Timnas Indonesia jika terjadi pergantian Ketua Umum PSSI, apakah akan dipecat atau dipertahankan?

Trending

ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Bakauheni Dimulai Hari ini 23 Desember 2025

ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Bakauheni Dimulai Hari ini 23 Desember 2025

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperkirakan lonjakan tertinggi arus mudik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, akan terjadi pada H-2 atau Selasa (23/12) menjelang perayaan Natal 2025. 
Kebakaran Hanguskan Kawasan Padat Penduduk di Wijaya Kusuma Jakarta Barat

Kebakaran Hanguskan Kawasan Padat Penduduk di Wijaya Kusuma Jakarta Barat

Kebakaran melanda delapan rumah di kawasan padat penduduk, Jalan Karya Dalam III, Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Senin (22/12) malam.
Kemenag Resmikan Papan Nama Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung, Buktikan Negara Hadir Layani Umat Beragama

Kemenag Resmikan Papan Nama Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung, Buktikan Negara Hadir Layani Umat Beragama

Staf Khusus Menteri Agama Republik Indonesia, Gugun Gumilar hadiri dalam acara pemasangan papan nama Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung, Senin (22/12)
Pembunuhan Mahasiswi di Probolinggo, Keluarga Tuntut Oknum Polisi Dihukum Mati

Pembunuhan Mahasiswi di Probolinggo, Keluarga Tuntut Oknum Polisi Dihukum Mati

Kasus pembunuhan mahasiswi oleh oknum polisi Probolinggo memasuki babak baru. Tim Kuasa Hukum Korban dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) LIRA Jawa Timur menegaskan bahwa perkara yang dilaporkan ke Polda Jawa Timur bukanlah tindak pidana biasa, melainkan dugaan kejahatan berat yang mengarah pada pembunuhan berencana.
Belum Terima Surat Resmi Hasil Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Tagih ke Polda Metro

Belum Terima Surat Resmi Hasil Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Tagih ke Polda Metro

Kuasa hukum Roy Suryo dan kawan-kawan, Ahmad Khozinudin, mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan,
Kronologi Penumpang Bus Transjakarta Dimarahi Ibu-ibu karena Kursi Viral, Lagi Sakit Kepala Berujung Dimaki-maki

Kronologi Penumpang Bus Transjakarta Dimarahi Ibu-ibu karena Kursi Viral, Lagi Sakit Kepala Berujung Dimaki-maki

Penumpang Bus Transjakarta dimaki-maki oleh ibu-ibu terekam dalam video yang viral di media sosial. Ia menceritakan kronologi terjadi di kursi non-prioritas.
Mahasiswi UMM Diduga Dibunuh hingga Dirudapaksa Kakak Ipar, Keluarga Minta Bripda AS Dihukum Mati

Mahasiswi UMM Diduga Dibunuh hingga Dirudapaksa Kakak Ipar, Keluarga Minta Bripda AS Dihukum Mati

Kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Faradila Amalia Najwa (21) oleh oknum polisi Probolinggo yang tak lain adalah kakak ipar..
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT