Siloam Hospitals Luncurkan Penggunaan Teknologi Bedah Robotik Da Vinci Xi; Pertama di Indonesia
- Istimewa
Berbagai jenis operasi kompleks, termasuk dalam bidang urologi, ginekologi, dan bedah saluran cerna, kini dapat dilakukan dengan lebih optimal menggunakan Da Vinci Xi.
Kesiapan Siloam Hospitals
Siloam akan terus berinvestasi pada teknologi di bidang kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik dan terus mendukung dokter-dokter terbaik agar dapat bekerja dengan alat terbaik. Penggunaan teknologi akan diimbangi dengan investasi di bidang SDM agar pelayanan kesehatan Siloam menjadi lengkap dan merata.
Sebelum dapat melakukan tindakan bedah robotik, dokter-dokter terbaik di Siloam beserta tenaga kesehatan pendukung lainnya seperti perawat, juga melalui serangkaian training dan kredensial untuk memastikan kredibilitas dokter bedah tersebut.
”Kami percaya bahwa teknologi hanyalah satu bagian dari solusi. Kunci keberhasilan terletak pada kesiapan dan kompetensi sumber daya manusianya. Karena itu, kami tidak hanya membawa teknologi terbaik ke Indonesia, tetapi juga memastikan bahwa setiap dokter dan tenaga medis kami mendapatkan
pelatihan dan dukungan penuh,” tambah Presiden Direktur Siloam Hospitals Group, David Utama.
Kisah Sukses
Salah satu pasien pertama yang menjalani operasi dengan sistem Da Vinci Xi di Siloam Hospitals Kebon Jeruk adalah Sagita Saraswaty, seorang wanita yang melakukan prosedur pembedahan pengangkatan kista ovarium dan miom pada rahim.
Pembedahan robotik yang dilakukan pada bulan Mei 2025 berlangsung lancar. Pasien menunjukkan tanda-tanda pemulihan lebih cepat, dengan rasa nyeri yang jauh lebih ringan.
“Saat menjalani pembedahan dengan teknologi ini, saya merasa lebih nyaman dan tenang. Nyeri hampir tidak ada bahkan pemulihan jauh lebih cepat dari yang saya bayangkan. Saya bisa beraktivitas seperti semula dalam waktu yang sangat singkat,” ungkap Sagita.
Sementara itu, dr. Ferdhy Suryadi Suwandinata, Sp.OG-KFER yang memimpin operasi tersebut menekankan bahwa teknologi ini membuka peluang baru dalam standar pelayanan bedah.
“Dengan adanya teknologi ini, kami dapat melakukan prosedur dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi dan risiko yang lebih rendah. Ini memungkinkan kami memberikan perawatan terbaik, dengan pemulihan lebih cepat dan hasil klinis yang lebih optimal,” ujarnya. (hsb)
Load more