Kok Bisa Sih Elon Musk Kehilangan Uang Rp194 Triliun? Ternyata Gara-Gara Ini!
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com — Elon Musk, bos Tesla dan orang terkaya di dunia, kembali jadi sorotan. Kali ini bukan karena gebrakan teknologi luar angkasa atau mobil listrik masa depan, tapi karena kekayaannya yang mendadak amblas hingga Rp194 triliun dalam sehari!
Apa yang sebenarnya terjadi? Kok bisa orang sekaya Elon Musk kehilangan uang sebanyak itu hanya dalam waktu singkat?
Saham Tesla Anjlok Usai Musk dan Trump “Perang Dingin”
Drama bermula dari konflik terbuka antara Elon Musk dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Musk mengkritik keras Rancangan Undang-Undang (RUU) belanja yang diusulkan Trump. Bahkan, dia mengancam akan membentuk partai politik baru jika RUU itu disahkan.
Trump tak tinggal diam. Ia balik menyerang Musk dengan menyebut perusahaan-perusahaan milik Musk, seperti Tesla dan SpaceX, sudah terlalu banyak menerima subsidi dari pemerintah. Trump bahkan menyarankan agar subsidi tersebut diperiksa ulang oleh lembaga khusus bernama Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE)—yang secara ironis, sebelumnya justru dipromosikan Musk sebagai lelucon di dunia kripto.
Tak butuh waktu lama, pasar langsung bereaksi negatif. Saham Tesla ambruk lebih dari 6% pada Selasa (8/7/2025) dan menyentuh titik terendah dalam tiga minggu terakhir, yaitu di bawah level US$300.
Rugi Sehari, Rp194 Triliun Hilang dari Kekayaan Musk
Menurut Forbes, akibat anjloknya saham Tesla, kekayaan Elon Musk menyusut US$12 miliar atau sekitar Rp194 triliun dalam sehari. Ini adalah kerugian harian terbesar di antara seluruh miliarder dunia dalam periode tersebut.
Meskipun demikian, dengan total kekayaan masih di angka US$395 miliar (Rp6.399 triliun), Elon Musk tetap mempertahankan posisi sebagai orang terkaya di planet ini. Namun, tekanan dari pasar dan ketegangan politik jelas menjadi ancaman bagi kekuatan finansialnya dalam jangka panjang.
Wedbush: Drama Musk vs Trump Jadi Beban Baru Tesla
Analis keuangan Dan Ives dari firma Wedbush menyebutkan bahwa konflik antara Musk dan Trump telah berubah menjadi semacam "sinetron politik" yang terus membebani performa saham Tesla.
"Situasi sahabat karib ini kini telah berubah menjadi sinetron yang terus membebani saham Tesla," tulis Ives dalam catatannya kepada klien, seperti dikutip Forbes.
Load more