Riza Chalid Jadi Tersangka Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina, Kejagung Buru The Gasoline Godfather
- Istimewa
Saat pertama mencuat, nilai kerugian yang fantastis itu membuat kasus ini menjadi sorotan luas masyarakat. Pasalnya jika dihitung secara kasar, persekongkolan jahat itu ditaksir bisa merugikan negara hingga Rp1.000 triliun sepanjang tahun 2018-2023 atau lima tahun.
Kini, kecuali Riza Chalid, 8 dari sembilan tersangka tengah ditahan untuk 20 hari ke depan sejak Kamis ini.
Sang Raja Minyak saat ini masih diburu oleh Kejagung karena diketahui sedang tidak berada di Indonesia.
Para tersangka disangka melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Sepak Terjang Riza Chalid hingga Jadi Mafia Minyak
Riza Chalid sendiri bukan nama asing dalam dunia energi Indonesia. Lahir pada 1960, ia kerap dijuluki “Saudagar Minyak” atau The Gasoline Godfather.
Nama Riza Chalid kerap dikaitkan dengan berbagai kontroversi bisnis perminyakan, khususnya terkait Petral yang berbasis di Singapura.
Bisnisnya diperkirakan menghasilkan sekitar 30 miliar dolar AS per tahun, sementara kekayaannya ditaksir mencapai 415 juta dolar AS.
Angka itu menjadikannya sebagai orang terkaya ke-88 dalam daftar Globe Asia tahun 2015. Di sektor perminyakan, Riza punya sejumlah perusahaan yang beroperasi di Singapura, seperti Supreme Energy, Paramount Petroleum, Straits Oil, dan Cosmic Petroleum.
Kiprahnya melalui Global Energy Resources dan aktivitas ekspor-impor minyak mentah sering menjadi sorotan publik.
Salah satu kasus kontroversial yang sempat melibatkan namanya adalah impor minyak mentah asal Iran, Zatapi, pada 2008.
Kala itu, Riza melalui perusahaan Gold Manor diduga menyebabkan kerugian negara. Namun, penyidikan dihentikan karena tak ditemukan unsur pidana.
Namanya juga mencuat dalam skandal politik “Papa Minta Saham” bersama Setya Novanto. Dalam rekaman pembicaraan dengan pejabat Freeport, Riza disebut menjanjikan dana kampanye hingga Rp500 miliar untuk mendukung pasangan Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014. (rpi)
Load more