Prasasti Resmi Diluncurkan, Kadin Dukung Penguatan Peran "Think Tank" Nasional
- istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung dan menyambut baik hadirnya lembaga - lembaga pemikir atau "think tank" nasional, seperti Prasasti yang baru saja diresmikan. Bertambahnya lembaga pemikir diharapkan dapat membantu menyuarakan masukan dunia usaha secara lebih efektif.
Lembaga think tank Prasasti Center for Policy Studies atau Prasasti secara resmi diluncurkan pada Senin (30/6/2025) di Djakarta Theater, Jakarta Pusat. Prasasti hadir sebagai mitra bagi para pemangku kepentingan mendorong tercapainya keberhasilan bersama melalui riset komprehensif, dialog strategis dan kolaborasi lintas sektor.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Carmelita Hartoto turut hadir di acara tersebut, sekaligus mewakili Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie.
“Kadin sangat mendukung Prasasti karena ini sangat diperlukan. Karena kita kalau kadang-kadang mendapat kesulitan juga untuk berbicara langsung kepada pemerintah, dengan Prasasti ini kita juga bisa mengharapkan Prasasti (untuk) menyampaikannya. (Dan) bukan hanya menyampaikan, juga membuat studi-studi bersama-sama Kadin yang kemudian bisa disampaikan kepada pemerintah,” kata Carmelita.
Sementara itu, anggota Board of Advisors Prasasti, Hashim S. Djojohadikusumo, menyatakan, Prasasti akan menjadi entitas independen yang menyampaikan penilaian objektif berbasis sains dan data, termasuk untuk program prioritas nasional, salah satunya ialah program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Saya kira fungsi dari Prasasti adalah untuk menjadi suatu badan atau entitas yang bisa berikan penilaian objektif terhadap Makan Bergizi Gratis (MBG). Saya berharap bahwa Prasasti bisa memberikan penilaian-penilaian, pengkajian-pengkajian bagaimana kita bisa perbaiki, kita bisa sempurnakan, kita bisa lihat mana yang titik-titik yang lemah, ini berdasarkan data dan sebagainya,” kata Hashim.
Hashim juga menyinggung target ambisius pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen. Ia optimistis target tersebut dapat tercapai karena didukung program-program strategis yang dijalankan saat ini, termasuk hilirisasi dan kebijakan luar negeri bebas aktif yang menarik minat investasi.
“Tantangan yang diberikan Pak (Presiden) Prabowo Subianto adalah target 8 persen pertumbuhan ekonomi. Saya sudah lihat animo atau minat dari investor luar negeri begitu besar. Itu berarti apa? Itu berarti bahwa kebijakan kita tetap untuk menganut kebijakan free dan bebas aktif politik luar negeri itu berhasil," tegas Hashim, yang juga merupakan Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia.
Load more