IHSG Tembus 7.174, Optimisme Geopolitik Mereda Jadi Angin Segar Pasar
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka pekan dengan semangat baru.
Pada Selasa pagi (17/6), IHSG melesat 56,50 poin atau 0,79 persen ke posisi 7.174,09. Kenaikan ini sejalan dengan membaiknya sentimen pasar terhadap perkembangan konflik geopolitik Timur Tengah yang mulai menunjukkan tanda mereda.
Indeks LQ45, yang berisi saham-saham unggulan, juga turut menguat 6,88 poin atau 0,87 persen ke level 801,87.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, mengingatkan bahwa meski IHSG tengah menguat, tekanan teknikal belum sepenuhnya reda. “Jika support di level 7.100 tidak mampu bertahan, maka IHSG bisa menguji support selanjutnya di 7.050 atau bahkan 7.000,” ujarnya.
Komoditas Melemah, Pasar Bernapas Lega
Optimisme pasar turut didukung oleh melemahnya harga minyak dan emas, sebagai efek dari meredanya ketegangan antara Iran dan Israel. Harga minyak mentah terkoreksi ke level 71 dolar AS per barel, jauh turun dari level 77 dolar saat serangan Israel terhadap fasilitas gas Iran.
Sementara itu, harga emas turun sekitar 1,2 persen ke posisi 3.392 dolar AS per troy ounce, akibat aksi ambil untung (profit taking) dan jelang keputusan penting dari The Fed.
Fokus ke The Fed dan Bank Sentral Dunia
Pasar kini mengalihkan fokus ke pertemuan The Fed pada Selasa-Rabu pekan ini. Suku bunga diperkirakan tetap bertahan di kisaran 4,25–4,50 persen. Namun, sorotan tertuju pada pernyataan Ketua Fed, Jerome Powell, apakah ia akan membuka peluang penurunan bunga pada pertemuan berikutnya.
Dari kawasan Asia, data ekonomi China memberikan campuran sinyal. Industrial production Mei tumbuh 5,8% (yoy), turun dari 6,1% di April—terendah sejak November 2024 akibat tekanan tarif dari AS. Namun, penjualan ritel justru naik ke 6,4% (yoy), dari 5,1% sebelumnya.
Sementara itu, pasar juga menantikan keputusan Bank of Japan, yang diprediksi menahan suku bunga di level 0,5 persen.
Dalam Negeri: BI Siap Rapat, Bursa Ikut Menanjak
Dari domestik, pelaku pasar menanti arah kebijakan Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur pekan ini. Konsensus menyebut BI akan menahan suku bunga di level 5,50 persen, menjaga stabilitas sambil mencermati dinamika global.
Load more