News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Bank Dunia Vs BPS soal Data Kemiskinan RI, Istana Bilang Ini yang Paling Relevan dan Pantas Jadi Rujukan

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Dedek Prayudi buka suara soal perbedaan data kemiskinan Indonesia yang dirilis oleh Bank Dunia dan BPS.
Senin, 16 Juni 2025 - 23:42 WIB
Ilustrasi - Kemiskinan
Sumber :
  • Antara

Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah buka suara menanggapi perbedaan data kemiskinan versi Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Dunia.

Hal ini disampaikan menyusul laporan terbaru Bank Dunia yang memuat data bahwa mayoritas penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan internasional.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Perbedaan metode pengukuran antara lembaga internasional dan lembaga nasional menjadi sorotan utama.

Laporan Bank Dunia yang dirilis baru-baru ini mencatat bahwa 68,3 persen penduduk Indonesia hidup di bawah standar garis kemiskinan negara berpendapatan menengah atas pada 2024.

Namun, BPS mencatat angka kemiskinan nasional per September 2024 berada pada level 8,57 persen.

Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menilai, pendekatan domestik yang digunakan BPS lebih sesuai sebagai dasar dalam merancang kebijakan yang relevan bagi masyarakat Indonesia.

Menurut Pemerintah, angka kemiskinan nasional dari BPS lebih mencerminkan realitas sosial-ekonomi karena mempertimbangkan pola konsumsi masyarakat, harga barang di berbagai daerah, serta kebutuhan hidup warga secara nyata.

“Meski angka Bank Dunia berharga untuk analisis global, Pemerintah Indonesia menyatakan tingkat kemiskinan nasional resmi yang diukur oleh BPS tetap menjadi referensi yang paling relevan untuk penyusunan kebijakan nasional,” kata Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Dedek Prayudi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (16/6/2025).

Dedek menjelaskan bahwa metode BPS menggunakan pendekatan yang menyesuaikan dengan konsumsi lokal, perbedaan harga antarwilayah, serta kondisi sosial masyarakat.

Oleh karena itu, angka yang dihasilkan dinilai lebih merefleksikan situasi ekonomi nasional dan kebutuhan masyarakat.

Atas dasar itu, Pemerintah akan terus menggunakan garis kemiskinan versi BPS sebagai acuan utama dalam menyusun strategi kebijakan sosial dan ekonomi.

“Seperti yang telah disampaikan BPS, perbedaan garis kemiskinan nasional dan internasional berasal dari perbedaan tujuan keduanya: garis kemiskinan internasional berperan sebagai tolok ukur global, sedangkan garis kemiskinan nasional menyesuaikan dengan relevansi kebijakan domestik,” ujar Dedek.

Pemerintah menegaskan komitmennya untuk menurunkan angka kemiskinan secara berkelanjutan.

Melalui kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, strategi belanja negara dialihkan ke penguatan pembangunan sumber daya manusia, sementara pembangunan infrastruktur tetap berjalan dengan dukungan dari sektor swasta. Dedek menyebut langkah ini ditujukan untuk memastikan kesejahteraan seluruh rakyat.

Ia juga menggarisbawahi prioritas pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan melalui investasi di sektor pendidikan, layanan kesehatan, dan pemenuhan gizi.

Salah satu program unggulan dalam kebijakan tersebut adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Pendekatan ini menggarisbawahi keyakinan Presiden Prabowo bahwa pengentasan kemiskinan yang berkelanjutan harus dimulai dari pembangunan modal manusia, bukan hanya dukungan jangka pendek,” katanya pula.

Dedek juga menyampaikan bahwa pemerintah mengadopsi Indeks Deprivasi Multidimensi (MDI) sebagai rujukan kebijakan pengentasan kemiskinan.

Indeks ini dikembangkan oleh Kementerian Keuangan bersama UNICEF dan Universitas Indonesia.

Kementerian Keuangan dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2026 pun menyatakan bahwa dimensi kemiskinan tidak hanya dilihat dari sisi pendapatan.

Akses terhadap air bersih, kecukupan gizi, pendidikan, hingga tempat tinggal layak juga menjadi indikator penting.

“Yang penting bukan angkanya, tetapi memastikan bahwa setiap orang, termasuk anak-anak, memiliki alat untuk berkembang,” ujarnya lagi.

Sebelumnya, Bank Dunia juga menyampaikan bahwa data BPS memiliki relevansi tinggi dalam mengukur kemiskinan nasional dan menjadi acuan penting dalam pengambilan kebijakan negara.

Sementara itu, data Bank Dunia berfungsi sebagai indikator global untuk membandingkan kondisi kemiskinan antarnegara dan tidak ditujukan untuk menggantikan pengukuran nasional.

Bank Dunia menggunakan standar universal, sedangkan negara memiliki parameter sendiri yang sesuai dengan konteks lokal dan kebijakan domestik.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Pemerintah menegaskan bahwa dalam merancang kebijakan sosial yang menyasar kelompok rentan, data yang berbasis realitas lokal lebih memiliki daya guna.

Oleh sebab itu, rujukan terhadap data BPS tetap menjadi prioritas utama dalam menanggulangi kemiskinan dan mendorong pembangunan manusia secara menyeluruh. (ant/rpi)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) mengungkapkan pihaknya telah mengantongi identitas perusahaan yang menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Sosok YouTuber sekaligus streamer Resbob yang kerap tampil lantang dan provokatif di media sosial, tampak jauh berbeda saat diamankan aparat kepolisian....
Jangan Diteruskan, Lakukan 4 Langkah Awal Ini jika Kamu Alami Cedera saat Main Padel

Jangan Diteruskan, Lakukan 4 Langkah Awal Ini jika Kamu Alami Cedera saat Main Padel

Jika kamu mengalami cedera saat bermain padel, pastikan untuk langsung melakukan empat langkah di bawah ini.
Megawati Hangestri Bersyukur Raih Perunggu SEA Games 2025: Persiapan Singkat, Timnas Voli Putri Tampil Maksimal

Megawati Hangestri Bersyukur Raih Perunggu SEA Games 2025: Persiapan Singkat, Timnas Voli Putri Tampil Maksimal

Timnas voli putri Indonesia memastikan posisi ketiga setelah menumbangkan Filipina dengan skor 3-1 pada laga perebutan medali perunggu yang berlangsung di Hua Mak Indoor Stadium, Bangkok, Senin (15/12/2025).
2 Tips yang Bisa Dilakukan agar Dapat Mencegah Cedera saat Bermain Padel, Pemula Harus Paham!

2 Tips yang Bisa Dilakukan agar Dapat Mencegah Cedera saat Bermain Padel, Pemula Harus Paham!

Sebagai pemula dalam olahraga padel, dua tips ini harus dipahami lebih dulu untuk meminimalisir risiko cedera saat bermain padel.
Panggilan Shalat Penuh Berkah, Jawablah Adzan dengan Membaca Doa Sederhana ini

Panggilan Shalat Penuh Berkah, Jawablah Adzan dengan Membaca Doa Sederhana ini

setiap bacaan adzan dianjurkan untuk dijawab, kemudian disempurnakan dengan membaca doa setelah adzan. Berikut doa yang bisa dibacakan setelah adzan berkumandang

Trending

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Sosok YouTuber sekaligus streamer Resbob yang kerap tampil lantang dan provokatif di media sosial, tampak jauh berbeda saat diamankan aparat kepolisian....
Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) mengungkapkan pihaknya telah mengantongi identitas perusahaan yang menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Posisi Runner-up SEA Games 2025 Makin Aman Usai Indonesia Panen 12 Emas Dalam Sehari, Erick Thohir Soroti Tim Atletik

Posisi Runner-up SEA Games 2025 Makin Aman Usai Indonesia Panen 12 Emas Dalam Sehari, Erick Thohir Soroti Tim Atletik

Gelombang medali emas yang diraih kontingen Indonesia pada hari kelima SEA Games 2025 di Thailand, Minggu (15/12), mendapat perhatian khusus dari Menpora, Erick Thohir. 
Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil!

Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil!

Atalia Praratya resmi menggugat cerai Ridwan Kamil. Pengadilan Agama Bandung pastikan sidang perdana digelar Rabu pekan ini.
Ramalan Keuangan Zodiak 16 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo hingga Pisces

Ramalan Keuangan Zodiak 16 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo hingga Pisces

Ramalan keuangan zodiak 16 Desember 2025 lengkap untuk Aries hingga Pisces, berisi nasihat finansial dan angka hoki untuk membantu kelola rezeki. Cek ramalanmu!
Tak Hanya sebut Skripsi Jokowi Tak Ada Nama Dosen Penguji, Kubu Roy Suryo: Joko Widodo Tidak Punya Sikap Kenegarawan

Tak Hanya sebut Skripsi Jokowi Tak Ada Nama Dosen Penguji, Kubu Roy Suryo: Joko Widodo Tidak Punya Sikap Kenegarawan

Polda Metro Jaya baru saja menggelar perkara kasus tudingan ijazah palsu Jokowi, pada Senin (15/12). Bahkan, dalam gelar kasus itu, Kubu Roy Suryo angkat bicara
Kondisi Finansial Zodiak 16 Desember 2025: Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Kondisi Finansial Zodiak 16 Desember 2025: Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Berikut ramalan kondisi finansial zodiak pada 16 Desember 2025 untuk enam zodiak terakhir, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT