Saham Boeing Langsung Ambruk setelah Kecelakaan Pesawat Air India, Kapitalisasi Pasar Susut sampai Rp205 Triliun
- Flickr
Jakarta, tvOnenews.com - Saham Boeing langsung melorot tajam seusai kecelakaan tragis pesawat Air India di Ahmedabad, Gujarat, India, Kamis (12/6/2025).
Diketahui bahwa pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut merupakan armada Boeing 787 Dreamliner yang digadang sebagai salah satu pesawat paling modern milik pabrikan asal Amerika Serikat (AS) tersebut.
Insiden kecelakaan tersebut langsung berbuntut sentimen negatif pada perdagangan saham Boeing di pasar global.
Dalam sesi pra-pembukaan di Bursa Efek New York (NYSE), saham produsen pesawat asal AS itu terkoreksi cukup dalam hingga 7,8% ke level US$197,3 per helai.
Penurunan ini menyebabkan kapitalisasi pasar Boeing menyusut sebesar US$12,58 miliar atau setara dengan sekitar Rp205,05 triliun.
Padahal, nilai kapitalisasi pasar perusahaan sebelum pembukaan mencapai US$148,77 miliar atau sekitar Rp2.425 triliun.
Koreksi harga saham ini menambah tekanan bagi Boeing, yang sebelumnya tengah mencoba bangkit dari serangkaian krisis dan pemberitaan negatif yang membayangi reputasinya dalam beberapa tahun terakhir.
Anjloknya saham Boing dalam seketika itu bisa mencerminkan rapuhnya kepercayaan investor terhadap keamanan dan integritas produk Boeing, terutama saat terjadi insiden yang menyangkut keselamatan penerbangan.
Kronologi Kecelakaan Pesawat Air India
Pesawat Air India dengan nomor penerbangan AI171 jatuh sesaat setelah lepas landas, ketika saat akan terbang menuju Bandara Gatwick, London pada pukul 13.38 waktu setempat.
Pesawat yang mengangkut 242 orang penumpang itu jatuh di area permukiman tak jauh dari Bandara Ahmedabad.
Reuters melaporkan bahwa pesawat tersebut jatuh menimpa gedung, tepatnya ruang makan asrama B.J. Medical College milik pemerintah.
Sejumlah mahasiswa kedokteran yang berada di bangunan tersebut dikabarkan turut menjadi korban jiwa.
"Bangunan yang terkena jatuhan pesawat adalah asrama dokter. Kami telah membersihkan sekitar 70 hingga 80 persen area dan akan menyelesaikan sisanya dalam waktu dekat," ujar seorang pejabat senior kepolisian dikutip dari Reuters.
Berdasarkan tayangan video kecelakaan Air India yang beredar, terlihat bagian pesawat bertengger di atap bangunan.
Sampai berita ini tayang, tim penyelamat menyebutkan bahwa sedikitnya 30 hingga 35 jenazah telah dievakuasi dari lokasi, dan masih ada korban yang diduga terjebak di bawah reruntuhan.
Pesawat yang terbang mulai pukul 13.38 waktu setempat itu diketahui membawa 217 orang dewasa, 11 anak-anak, dan dua bayi.
Air India menyatakan dari jumlah tersebut, 169 merupakan warga negara India, 53 warga Inggris, 7 warga Portugal, dan 1 warga Kanada.
Situs pelacakan penerbangan Flightradar24 menginformasikan bahwa pesawat yang digunakan adalah Boeing 787-8 Dreamliner, salah satu jenis pesawat penumpang paling modern yang beroperasi saat ini.
Berdasarkan data dari Aviation Safety Network, ini merupakan insiden kecelakaan pertama yang melibatkan Dreamliner sejak pesawat tersebut mulai beroperasi secara komersial pada 2011.
Pesawat yang jatuh ini pertama kali mengudara pada 2013 dan mulai dioperasikan oleh Air India sejak Januari 2014, menurut Flightradar24.
"Saat ini kami sedang mengumpulkan informasi dan akan menyampaikan pembaruan lebih lanjut," tulis Air India di platform X.
"Korban luka telah dibawa ke rumah sakit terdekat."
Terkait insiden tersebut, Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha Said mengonfirmasi bahwa tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi penumpang di pesawat tersebut.
"Berdasarkan manifest yang diperoleh KJRI Mumbai, tidak ada WNI yang menjadi penumpang di dalam pesawat dimaksud," ujar Judha kepada tvOnenews.com. (rpi)
Load more