Dibahas Hingga Sembilan Tahun, Perdagangan Bebas Indonesia - Uni Eropa Segera Disepakati dalam IEU CEPA
- istimewa
Jakarta, tvonenews.com - Upaya pemerintah untuk mendorong kinerja ekspor melalui kerja sama perdagangan bebas dalam bentuk Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) kian menunjukkan hasil. Setelah dibahas hingga sembilan tahun, Indonesia dan Uni Eropa mulai mendekati kesepakatan akhir yang diharapkan segera rampung.
Indonesia dan Uni Eropa telah mencapai kesepakatan penting dalam menyelesaikan tahapan akhir perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) yang diharapkan dapat membawa manfaat konkret bagi masyarakat dan pelaku usaha nasional.
“Kedua belah pihak sudah sepakat untuk segera menyelesaikan dari segi materi dan proses hukum. Tidak ada ganjalan yang tersisa,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers terkait Perkembangan Negosiasi Indonesia-EU CEPA di Brussels, Belgia, Sabtu (7/06).
Dengan pembahasan terkini dari kedua belah pihak, Menko Airlangga optimistis bahwa perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa tersebut akan bisa rampung pada akhir bulan Juni mendatang.
“Status adalah task perundingan telah selesai dan sejumlah isu teknis mampu diselesaikan dalam putaran terakhir di tingkat Chief Negotiator,” katanya.
Dia menjelaskan, pertemuan ini merupakan komitmen kuat dari Pemerintah Indonesia agar perundingan dengan negara-negara mitra strategis dan potensial bisa diselesaikan. “Tujuannya adalah untuk membuka pasar peningkatan perdagangan dan investasi yang saling menguntungkan dan mengurangi trade barrier (hambatan perdagangan), baik itu dalam bentuk tarif maupun non-tariff barrier,” ujar Airlangga Hartarto.
Lebih lanjut Menko Airlangga menyampaikan bahwa bahasan finalisasi IEU-CEPA tersebut dibahas dalam pertemuan antara Menko Airlangga dengan EU Commissioner for Trade and Economic Security Maroš Šefčovič di Brussels pada akhir pekan lalu.
Kesepakatan tersebut menandai hampir berakhirnya proses perundingan yang telah berlangsung selama sembilan tahun dan mencakup 19 putaran utama serta dialog intensif dalam beberapa bulan terakhir. Kemudian Menko Airlangga menyampaikan bahwa perundingan tersebut juga dinyatakan siap untuk diumumkan dan dalam waktu dekat hasilnya akan dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto serta kepada Presiden Komisi Eropa.
Mitra Dagang Terbesar
Uni Eropa sendiri merupakan mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia, dengan total nilai perdagangan yang mencapai 30,1 miliar dolar AS pada tahun 2024. Neraca perdagangan tetap mencatatkan surplus bagi Indonesia, meningkat signifikan dari 2,5 miliardolar AS pada tahun 2023 menjadi 4,5 miliar dolar AS pada tahun 2024.
“Indonesia dan Uni Eropa semangat untuk menggunakan momentum situasi yang saat ini penuh ketidakpastian dan tidak bisa diprediksi, komoditas utama Indonesia dan Uni Eropa bersifat saling melengkapi ataupun komplementer, tidak berkait bersaing secara langsung. Tentunya ini sama-sama memperkuat supply chain ataupun rantai pasok pasar dunia sehingga percepatan dari penyelesaian ini menjadi sangat penting,” kata Menko Airlangga.
Salah satu manfaat utama dari implementasi IEU CEPA yakni penghapusan tarif impor secara signifikan. Dalam 1–2 tahun setelah perjanjian berlaku, sebanyak 80 persen ekspor Indonesia ke Uni Eropa akan menikmati tarif 0 persen. Komoditas unggulan seperti produk padat karya (alas kaki, tekstil, garmen), minyak sawit, perikanan, serta sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik akan mendapat perlakuan preferensial yang lebih adil. (hsb)
Load more