Jelang Trump vs Xi Jinping: IHSG Menguat, Pasar Bersiap Hadapi Babak Baru Perang Dagang Dunia
- tvOnenews.com/Wildan Mustofa
Jakarta, tvOnenews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Kamis (5/6) dengan performa positif, seiring dengan meningkatnya optimisme investor global terhadap rencana diskusi antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.
Kedua pemimpin dijadwalkan bertemu dalam pekan ini untuk membahas kebijakan tarif yang berpotensi memicu gelombang baru ketegangan dagang global.
IHSG dibuka menguat 31,20 poin atau 0,44 persen ke level 7.100,24. Indeks LQ45, yang mencerminkan kinerja saham unggulan, turut naik 4,14 poin atau 0,52 persen ke posisi 800,77.
Analis Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, menyebut bahwa pergerakan IHSG hari ini diperkirakan akan variatif, dengan kisaran pergerakan antara 6.980 hingga 7.125. Sentimen global menjadi katalis utama penggerak pasar.
“Pasar masih mencermati potensi hasil diskusi Trump dan Xi Jinping, terutama terkait isu tarif dan jalur perdagangan strategis,” ujar Ratih di Jakarta.
Diskusi ini berlangsung di tengah ketegangan perdagangan yang semakin intens, terutama setelah Trump menandatangani perintah eksekutif yang menggandakan tarif impor baja dan aluminium dari 25 persen menjadi 50 persen, efektif per 4 Juni 2025.
Ketegangan semakin meningkat karena masa tenggat 90 hari jeda tarif resiprokal hampir berakhir. Pelaku pasar berharap diskusi bilateral tersebut mampu meredakan konflik dagang yang selama ini menjadi faktor penghambat pemulihan ekonomi global.
Sementara itu, data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda pelemahan. ISM Services PMI untuk Mei 2025 turun ke angka 49,9, dari sebelumnya 51,6 pada April—di bawah ekspektasi pasar sebesar 52. Penurunan ini menandakan kontraksi moderat di sektor jasa, yang pertama sejak Juni 2024, di tengah ketidakpastian kebijakan tarif dan suku bunga.
Dengan latar belakang tersebut, The Federal Reserve diperkirakan akan menahan suku bunga acuan tetap di kisaran 4,25–4,50 persen dalam pertemuan kebijakan pada 17–18 Juni mendatang.
Dari dalam negeri, sinyal positif juga datang dari diplomasi dagang. Menko Perekonomian Indonesia dan Menteri Perdagangan AS menyatakan komitmen untuk mempercepat negosiasi perdagangan bilateral, menjelang berakhirnya tenggat perpanjangan tarif pada Juli 2025. Hal ini disampaikan dalam Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) OECD di Paris yang menjadi panggung penting dalam diplomasi dagang kedua negara.
Dari sisi global, bursa saham utama mencatat pergerakan positif. S&P 500 naik tipis 0,01 persen ke 5.970,38; Nasdaq Composite naik 0,27 persen ke 21.721,58; sementara Dow Jones terkoreksi 0,22 persen ke 42.427,00.
Bursa Eropa turut menguat pada Rabu (3/6), mencerminkan ekspektasi positif terhadap negosiasi dagang AS-Uni Eropa. Euro Stoxx 50 naik 0,55 persen, FTSE 100 naik 0,16 persen, DAX menguat 0,77 persen, dan CAC 40 meningkat 0,53 persen.
Sementara itu, pelaku pasar Eropa menantikan keputusan European Central Bank (ECB) yang diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, dari 2,40 persen menjadi 2,15 persen, sebagai respons terhadap tekanan ekonomi kawasan.
Bursa Asia bergerak variatif. Nikkei Jepang melemah 0,32 persen, Shanghai Composite turun 0,29 persen, namun Hang Seng melonjak 2,35 persen dan Strait Times Singapura menguat tipis 0,09 persen.
Dengan dinamika global yang terus bergulir, pasar Indonesia saat ini berada dalam mode siaga. Pertemuan Trump-Xi bukan sekadar diplomasi, melainkan penentu arah ekonomi global berikutnya. Bursa menanti hasil konkret, bukan sekadar pernyataan manis di meja runding. (ant/nsp)
Load more