Inflasi AS Melandai, Peluang The Fed Pangkas Suku Bunga 93,9 Persen, Bitcoin Tembus Rekor USD 124.000
- tvOnenews.com/Wildan Mustofa
Jakarta, tvOnenews.com – Inflasi Amerika Serikat (AS) terus menunjukkan tanda-tanda mereda. Data terbaru mencatat inflasi tahunan pada akhir Juli 2025 sebesar 2,7 persen, lebih rendah dari perkiraan pasar 2,8 persen. Angka ini memberi sinyal bahwa tekanan harga mulai terkendali, meski belum sepenuhnya hilang.
Stabilnya inflasi langsung memicu ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada rapat 17 September mendatang. Berdasarkan data CME FedWatch, peluang pemangkasan mencapai 93,9 persen, menjadi salah satu yang tertinggi sepanjang tahun ini.
Bitcoin Sentuh Rekor Tertinggi
Perkembangan ini disambut positif oleh pasar kripto. Bitcoin (BTC) mencetak rekor tertinggi baru (All Time High/ATH) di level USD 124.000 per Kamis (14/8), melampaui puncak pertengahan Juli lalu.
Vice President Indodax, Antony Kusuma, menilai stabilnya inflasi mendorong arus modal ke aset berisiko, termasuk kripto. Investor global percaya pelonggaran kebijakan moneter akan meningkatkan likuiditas dan memperkuat valuasi aset digital.
“Selain faktor makro, penguatan ini juga didorong oleh meningkatnya pembelian korporat dalam beberapa pekan terakhir. Banyak perusahaan mulai mengadopsi strategi treasury berbasis Bitcoin, seperti yang dipopulerkan oleh MicroStrategy Incorporated,” ujar Antony.
Dari Spekulasi ke Aset Strategis
Menurut Antony, langkah korporasi global mengakuisisi Bitcoin dalam skala besar telah mengubah cara pandang investor. Dari sekadar instrumen spekulasi, kini Bitcoin diposisikan sebagai aset treasury jangka panjang.
Ia menilai momentum ini merupakan titik kritis bagi pasar kripto. “Kita sedang melihat pertemuan dua faktor besar: inflasi AS yang terkendali di bawah ekspektasi, serta peluang pemangkasan suku bunga yang sangat tinggi. Kombinasi ini menciptakan kondisi di mana modal global lebih berani bergerak ke aset berisiko,” jelasnya.
Meski demikian, Antony mengingatkan investor agar tetap waspada. “Reli besar sering kali diikuti oleh koreksi tajam. Investor yang hanya mengejar kenaikan tanpa strategi keluar sama saja dengan masuk ke arena dengan mata tertutup,” tegasnya.
Risiko Tetap Mengintai
Ia menambahkan, volatilitas kripto bukan masalah yang harus dihindari, melainkan faktor yang perlu dikelola. “Banyak investor baru berharap volatilitas hilang, padahal justru di sanalah peluang berada. Yang penting adalah kemampuan membaca pola dan disiplin menetapkan batas risiko,” katanya.
Load more