Harga Jagung di Kalbar Jatuh Rp. 4.500, Petani Minta Pemerintah Lakukan Penyerapan
- Kementan
Jakarta, tvOnenews.com - Harga jagung di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) jatuh hingga menyentuh Rp4.500 per kilogram. Padahal sesuai harga pembelian pemerintah (HPP), harga jagung seharusnya Rp5.500 per kilogram. Kondisi ini diungkapkan Yalman (46), Ketua Poktan Sehat Tani di Desa Bange, Kecamatan Sanggauledo, Kabupaten Bangkayang, Kalimantan Barat.
“Harga jagung untuk petani jatuh Rp4.600 per kilogram pipil kering, disaat produksi kami yang meningkat,” ujar Yalman saat ditemui di lokasi panen Desa Bange, Rabu, 4 Juni 2025.
Yalman mengatakan Poktannya saat ini mengelola 30 hektare lahan jagung yang di tanam tanpa musim atau setiap saat panen dan seriap saat bisa tanam. Oleh sebab itu, Yalman berharap pemerintah melakukan serapan secara baik serta dapat membantu petani untuk diberikan bantuan alsintan.
“Kita tidak ada panduan panen dan tanam, jadi ada yang tanam pasti selalu ada yang panen. Dan kami bersyukur karena produksi melimpah hingga 6 ton per hektare,” katanya.
Yalman mengaku saat ini yang dibutuhkan para petani di Bange adalah bantuan dan akses permodalan yang cukup untuk lebih meningkatkan produksi di masa panen raya berikutnya.
“Untuk pemerintah kami petani itu memang banyak membutuhkan segi permodalan karena itu pokok dari pemasaran, kemudian teknologi kemudian alat-alat pertanian yang sangat kami butuhkan,” katanya.
Senada, Dedi (38), Ketua Kelompok Tani 17 Raya, Desa Pisak, Kecamatan 17 Raya, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat mengatakan bahwa persoalan harga menjadi keluhan petani yang sudah mengeluarkan permodalan besar.
“Harga disini Rp5000 dan masih dibawah HPP pemerintah. Berikutnya, kami juga menghadapi kendala hama tikus yang membuat tanaman jagung rusak,” katanya.
Meski demikian, Dedi mengungkapkan produksi jagung tetap meningkat karena pemerintah melalui kementerian pertanian telah memberikan banyak bantuan sarana dan prasarana produksi.
“Dan saat ini kami membutuhkan alat pertanian dan kalau saya secara pribadi atau kelompok tani saya 17 Raya Kami mengusulkan traktor jonder untuk mengakomodir produksi. Alhamdulliah hasil tanam jagung di sini tetap maksimal,” katanya.
Terkahir, baik Yalman maupun Dedi berharap harga jagung kembali naik, seperti halnya harga gabah yang saat ini dalam bagus. Bagi keduanya, harga yang bagus akan menyemangati petani untuk terus berproduksi.
Load more