Kutip Ajaran Ayah Prabowo, Ketua LPS Blak-blakan soal Kunci Ekonomi Tumbuh 8 Persen: Seharusnya Tidak Susah
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintahan Prabowo-Gibran menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Namun untuk mencapainya, dibutuhkan strategi yang mengandalkan sinergi antara peran fiskal negara dan kekuatan sektor swasta.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menilai, keseimbangan antara dua mesin utama pembangunan tersebut menjadi kunci agar target pertumbuhan ambisius itu bisa tercapai.
Menurutnya, ketimpangan dalam mengelola dua sumber pertumbuhan ini bisa menghambat laju ekonomi secara keseluruhan.
Lebih lanjut, Purbaya menekankan pentingnya belajar dari ajaran Begawan Ekonomi Sumitro Djojohadikusumo, yang mengedepankan prinsip kemerataan pembangunan dengan tetap melibatkan peran aktif swasta di berbagai sektor, sembari pemerintah tetap hadir melalui program-program yang menyasar rakyat.
“Kalau itu dijalankan, harusnya sih tumbuh 7 persen (yoy) nggak susah-susah amat,” ujar Purbaya dalam acara bertajuk "Simposium Nasional Sumitronomics dan Arah Ekonomi Indonesia" di Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Purbaya menegaskan bahwa kolaborasi antara kebijakan fiskal dan dorongan sektor swasta dapat menciptakan stabilitas ekonomi, sosial, dan politik secara menyeluruh. Ia menyebut sinergi ini sebagai fondasi penting bagi pembangunan yang merata.
“Pemerataan menunjukkan stabilitas sosial, politik, dan keseimbangan pembangunan antara mesin fiskal dan mesin swasta,” kata Purbaya.
Ia juga menyebut bahwa gagasan-gagasan Sumitronomics masih sangat relevan dalam konteks pembangunan masa kini.
Konsep tersebut menempatkan rakyat sebagai pusat sasaran program, yang pada akhirnya dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap kebijakan ekonomi.
“Ini dapat meningkatkan kepercayaan. Artinya, menciptakan stabilitas ekonomi, sosial, dan politik,” ujar Purbaya.
Purbaya menjelaskan, selama dua puluh tahun terakhir, Indonesia sebenarnya telah menerapkan pendekatan yang tak jauh berbeda dari Sumitronomics.
Namun demikian, pertumbuhan yang dihasilkan masih belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat secara merata.
Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 tercatat sebesar 4,87 persen (yoy).
Sementara itu, pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu kuartal I-2024, pertumbuhan mencapai 5,11 persen (yoy). Sepanjang tahun 2024, realisasi pertumbuhan ekonomi berada di angka 5,03 persen (yoy).
Dengan potensi yang dimiliki dan arah kebijakan yang tepat, Indonesia memiliki peluang besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
Load more