Kas TBS (TOBA) Gemuk Usai Jual PLTU dan Beli Perusahaan Sampah, Tapi Pendapatan Menyusut
- TOBA/SEPL
Angka tersebut belum mencakup kontribusi penuh dari Sembcorp Environment, yang akuisisinya baru rampung akhir Maret 2025. Capaian ini menjadi sinyal awal potensi pertumbuhan bisnis ramah lingkungan TBS ke depan.
“Angka keuangan kuartal ini perlu dilihat dalam konteks transformasi jangka panjang yang sedang kami jalankan,” ujar Juli Oktarina.
“Secara fundamental, kami terus menghasilkan arus kas yang sehat, dan tetap fokus menciptakan nilai tambah dari lini bisnis berkelanjutan kami,” imbuhnya.
Dengan rampungnya penjualan PLTU Minahasa Utara berkapasitas 100 MW, emisi karbon perusahaan berkurang hingga 45% atau setara dengan 777 ribu ton CO2e per tahun.
Hal ini diklaim ini menjadi bagian dari roadmap TBS2030, serta wujud komitmen TBS dalam mendukung sektor limbah, kendaraan listrik, dan energi terbarukan.
Selain itu, pelepasan satu aset PLTU lainnya di Gorontalo juga telah tuntas, sehingga menambah pengurangan total emisi hingga 80% atau sekitar 1,3 juta ton CO2e per tahun.
Perusahaan yang terafiliasi dengan Luhut Binsar Pandjaitan dan Pandu Sjahrir ini menyampaikan akan terus membangun portofolio hijau dengan mengejar peluang baru di sektor pengelolaan limbah, mobilitas berbasis listrik, serta energi bersih, tanpa meninggalkan fokus pada profitabilitas dan dampak jangka panjang yang positif.
“TBS terus melanjutkan agenda transformasi dengan disiplin dan optimisme. Kami melihat kuartal ini sebagai bagian penting dari perjalanan TBS membangun model bisnis yang lebih berkelanjutan,” tutup Juli. (rpi)
Load more