Serapan Beras Bulog Jatim Tembus Setengah Juta Ton hingga Mei 2025

Surabaya, tvOnenews.com – Perum BULOG Kantor Wilayah Jawa Timur (Kanwil Jatim) mengungkap bahwa serapan beras hingga 26 Mei 2025 pukul 17.00 WIB mencapai setengah juta ton.

Pemimpin Wilayah Perum BULOG Kanwil Jatim, Langgeng Wisnu, menyampaikan bahwa realisasi pengadaan ini menjadikan Kanwil Jatim sebagai kontributor tertinggi secara nasional, menyumbang 22 persen dari total pengadaan gabah/beras Perum BULOG di seluruh Indonesia yang mencapai 2,3 juta ton.

Capaian impresif ini merupakan wujud nyata dari implementasi Asta Cita Presiden RI Bapak Prabowo Subianto di bidang ketahanan pangan, yang menekankan pentingnya ketersediaan dan stabilitas pasokan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Kebijakan Bapak Prabowo Subianto Presiden RI melalui Kementerian Pertanian telah melakukan perbaikan dari sisi hulu melalui perbaikan irigasi dan pompanisasi yang merata, mempermudah petani dalam memperoleh pupuk sehingga hasil produksi meningkat. 

Selain itu di sisi hilir Perum BULOG terus melakukan serapan gabah hasil produksi petani dengan harga sesuai HPP Rp 6.500 per kg yang menyejahterakan

"Prestasi ini tidak lepas dari dukungan dan kerja keras semua pihak, mulai dari TNI/Polri, Pemerintah Daerah, Babinsa, PPL, Petani, Penggilingan Padi, serta tentunya Tim Jemput Gabah Beras Perum BULOG yang telah bekerja tanpa henti selama masa panen raya," ujar Langgeng Wisnu.

Pengadaan beras oleh Perum BULOG Kanwil Jatim bertujuan utama untuk memperkuat Stok Nasional. Perum BULOG Kanwil Jatim merupakan Kanwil terbesar yang menguasai stok nasional hampir 900 ribu ton beras. 

Stok melimpah ini tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan Provinsi Jawa Timur, tetapi juga siap menyuplai kebutuhan provinsi lain.

"Jawa Timur siap untuk menyokong kebutuhan provinsi lain sebagai perwujudan pemerataan stok nasional, terutama ke daerah-daerah yang membutuhkan," tambah Langgeng Wisnu.

Pencapaian ini menegaskan komitmen Perum BULOG Kanwil Jatim dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, serta berkontribusi aktif dalam mewujudkan ketahanan pangan yang kuat dan mandiri di Indonesia.