Anjuran BRI untuk Waspadai 5 Modus Penipuan Online
- Shutterstock
Pelaku social engineering telah membuat halaman situs web yang menyerupai situs web perbankan resmi. Mereka membuat halaman login yang serupa dengan situs resmi untuk mencuri kredensial pengguna. Dengan demikian, calon korban akan yakin bahwa halaman tersebut resmi dari perbankan.
2. URL website yang mirip
Selain halaman web, pelaku social engineering juga menggunakan alamat web yang mirip dengan situs resmi. Hal ini dilakukan untuk menipu nasabah agar memasukkan informasi yang sensitif dan bersifat rahasia, seperti password akun.
3. SMS phishing (Smishing)
Untuk mengarahkan korban membuka tautan palsu, pelaku mengirimkan SMS yang mengatasnamakan instansi, seperti BRI atau Qlola by BRI, dan berisikan tautan berbahaya. Jika diklik, data pribadi Anda pun dapat tercuri.
4. Voice phishing (Vishing)
Penipuan melalui panggilan telepon juga memakan banyak korban. Pelaku biasanya berpura-pura sebagai petugas bank untuk meminta data pribadi, seperti kode OTP atau PIN. Dengan demikian, pelaku dapat dengan mudah mengakses akun bank korban secara digital.
5. Customer support palsu
Pelaku social engineering berpura-pura sebagai tim customer support yang kemudian meminta informasi sensitif atau mengarahkan korban ke situs palsu.
Itulah lima bentuk social engineering yang meresahkan masyarakat. Jika lengah, Anda bisa saja menjadi salah satu korban penipuan tersebut.
Maka dari itu, BRI akan terus meningkatkan awareness nasabah terkait akses web Qlola by BRI. Adapun web resmi yang bisa diakses adalah qlola.bri.co.id. Selain itu, masyarakat diminta untuk berhati-hati dalam memberikan informasi pribadi.
Apabila merasa ragu atau curiga, masyarakat dapat menghubungi dan memverifikasi ke institusi yang bersangkutan. Untuk nasabah BRI dapat menghubungi Contact BRI di nomor telepon 1500017 atau melalui sarana lain.
Gunakan QLola by BRI untuk transaksi perusahaan yang lebih mudah dan praktis. Temukan informasi lebih lengkap mengenai QLola by BRI di sini. (rpi)
Load more