Indonesia Berencana Ekspor Beras, Mendag Budi: Harus Dibicarakan Dulu di Neraca Komoditas
- Taufik Hidayat/tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso angkat bicara soal rencana Indonesia akan melakukan ekspor beras ke luar negeri.
Budi mengaku, bahwa produksi beras Indonesia saat ini sangat melimpah, bahkan mengalami surplus, namun terkait dengan rencana ekspor perlu di bicarakan terlebih dahulu di dalam neraca komoditas.
"Nanti kan harus dibicarakan dulu dalam necara komoditas," katanya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (18/5/2025).
Meski begitu, ia mengungkapkan, bahwa Indonesia sangat siap untuk melalukan ekspor beras ke berbagai negara, asalkan telah ditentukan di dalam neraca komoditas.
"Kalau beras itu sesuai neraca komoditas, sepanjang sudah ditentukan di dalam neraca komoditas kita siap saja," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengizinkan Indonesia melakukan ekspor beras ke beberapa negara.
Hal itu bukan tanpa alasan, sebab produksi beras Indonesia dalam situasi yang membaik dan mengalami peningkatan.
"Saya dapat laporan dari Menteri Pertanian, Menko Pangan, beberapa negara minta agar kita kirim beras ke mereka. Saya izinkan! Dan saya perintahkan kirim beras ke mereka," kata Prabowo dalam acara peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Rabu (23/4/2025).
Meski demikian, Prabowo tidak menjelaskan negara-negara mana saja yang bakal mengimpor beras dari Indonesia.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan, saat ini cadangan Beras Pemerintah (CBP) tembus 3.701.006 ton.
Angka fantastis tersebut merupakan kerja keras yang dilakukan oleh pemerintah pusat, petani, Bulog hingga jajaran terkait sehingga hal ini menjadi rekor tertinggi sejak tahun 1969.
"Stok 3,7 juta ton tersebut menjadi rekor tertinggi sejak BULOG berdiri pada 1969," kata dia dalam keterangannya.
Amran menjelaskan, capaian membanggakan ini juga dilakukan dalam kurun waktu 5 bulan, di mana Bulog berhasil menyerap lebih dari 2 juta ton beras dari petani.
Selain itu, dengan cadangan beras yang melimpah ini, membuat Indonesia kini tidak perlu kembali melakukan impor dari luar.
"Indonesia mampu menghentikan impor sejak 2025. Padahal, pada 2024, Indonesia masih mengimpor besar-besaran hingga 4,5 juta ton akibat dampak El Niño yang menekan produksi padi hingga berkurang 760 ribu ton," jelasnya. (aha/iwh)
Load more