Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie: Indonesia Nonblok, Siap Jadi Penyeimbang China-AS
- istimewa
Selanjutnya di tengah dinamika hubungan dagang global, Anin menyebut Indonesia berupaya memainkan peran sebagai jembatan ekonomi antar berbagai kekuatan besar dunia.
"Sama seperti Qatar yang punya posisi strategis di Timur Tengah, Indonesia sebagai negara terbesar di ASEAN dan satu-satunya anggota G20 dari kawasan ini ingin memainkan peran serupa. Tujuan akhirnya adalah membawa kesejahteraan, baik bagi rakyat Indonesia maupun bagi dunia," ujar Anin.
Menanggapi rencana kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri China yang direncanakan pada akhir Mei 2025, Anin menekankan pentingnya menjaga keseimbangan hubungan bilateral di tengah rivalitas kekuatan besar.
"Memang tidak mudah. Tapi kalau kita bisa mengelola hubungan dengan Amerika Serikat dan China secara seimbang, hasil akhirnya bisa saling menguntungkan," tambah Anin.
Meskipun Indonesia saat ini menikmati tingkat inflasi yang relatif rendah, Anin memperingatkan bahwa tekanan inflasi global akibat konflik dagang tetap menjadi perhatian serius. "Kalau mitra dagang kita mengalami inflasi, itu tidak baik juga buat siapa pun," tandas Anin.
Posisi Indonesia
Lebih jauh, melalui akun media sosial Instagram pribadinya (@anindyabakrie), Anin turut menggarisbawahi posisi geopolitik dan ekonomi Indonesia di tengah kompetisi dua blok besar dunia, Barat yang dipimpin AS dan Timur yang dipengaruhi oleh China. "Saya sampaikan bahwa Indonesia ini nonblok dan bekerja sama atau berbisnis dengan semua,” tulis Anin.
Mengutip semangat para pendiri bangsa, Anin menyatakan bahwa Indonesia akan tetap menjaga posisi strategis sebagai penyeimbang antara dua kutub besar dunia. “Sebagaimana yang disampaikan founding father kita, posisi Indonesia ini seperti mendayung di antara dua karang (Barat dan Timur). Maka ke depan Indonesia akan tetap pada posisi ini, menjadi penyeimbang Barat dan Timur, tidak hanya dalam ekonomi tapi juga dalam stabilitas dan perdamaian," kata Anin.
Sebagai informasi, mengutip dari pernyataan Menteri Luar Negeri Sugiono Kamis (15/5/2025) kemarin, bahwa Perdana Menteri (PM) China Li Qiang berencana melawat ke Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto pada Mei 2025. Sugiono menyebutkan kemungkinan kunjungan kenegaraan PM Li Qiang dijadwalkan sebelum lawatan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 27-29 Mei 2025. (hsb)
Load more