Bandara Shaikh Zayed Hancur Akibat Perang India-Pakistan, Simbol Persahabatan UEA-Pakistan Terkoyak
- istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Konflik bersenjata antara India dan Pakistan yang telah berlangsung sejak 22 April 2025, telah menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur penting.
Melansir dari Reuters, bandara paling bersejarah di Pakistan yakni Bandara Internasional Shaikh Zayed.
Bandara ini, yang terletak di Rahim Yar Khan, dikenal sebagai simbol kuat persahabatan antara Pakistan dan Uni Emirat Arab (UEA). Dibangun pada tahun 1933 dan dinamai sesuai nama Presiden pertama UEA, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, bandara ini pernah menjadi pusat aktivitas kemanusiaan, termasuk pengiriman bantuan banjir besar Pakistan pada 1973 dan 2010.
Simbol Diplomasi yang Runtuh
Bandara Shaikh Zayed sebelumnya melayani penerbangan domestik maupun internasional, dan memiliki fasilitas khusus seperti Royal Lounge yang biasa digunakan oleh keluarga kerajaan UEA saat berkunjung ke Pakistan. Namun, serangan militer dalam konflik India-Pakistan menghancurkan area Royal Lounge, apron (tempat parkir pesawat), terminal bongkar muat, serta stasiun pengisian bahan bakar.
Menurut laporan dari The Express Tribune pada Sabtu (10/5/2025), Kedutaan Besar UEA di Pakistan telah menerima laporan kerusakan dan tengah melakukan evaluasi terhadap dampaknya.
"Kerusakan pada Bandara Shaikh Zayed tidak hanya berdampak pada operasional penerbangan, tapi juga mencoreng simbol diplomatik antara Pakistan dan UEA," tulis laporan tersebut.
Kondisi Terkini dan Harapan Gencatan Senjata
Meski perang telah berlangsung selama lebih dari tiga minggu dan menghancurkan berbagai fasilitas publik seperti masjid, sekolah, pos militer, hingga pangkalan udara, kedua negara kini telah menyepakati gencatan senjata. Pemerintah Pakistan pun telah membuka kembali sebagian wilayah udaranya untuk penerbangan komersial.
Namun, menurut laporan harian Dawn, pemulihan penerbangan akan membutuhkan waktu karena sebagian besar armada pesawat dan peralatan telah dipindahkan ke wilayah aman selama perang berlangsung.
Kehancuran Bandara Internasional Shaikh Zayed menjadi bukti nyata bahwa konflik bersenjata tak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga merusak simbol-simbol diplomatik yang dibangun selama puluhan tahun. Dunia internasional kini berharap agar gencatan senjata ini benar-benar menjadi titik balik menuju perdamaian antara dua negara bertetangga bersenjata nuklir tersebut. (nsp)
Load more