Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perbankan telah menyalurkan kredit senilai Rp5.741,5 triliun pada Februari 2022 atau tumbuh 5,9 persen (year-on-year/yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 5,4 persen (yoy).
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (24/3/2022), menyatakan akselerasi pertumbuhan kredit terjadi pada korporasi dan perorangan.
Kredit kepada korporasi meningkat dari 5,4 persen pada Januari 2022 menjadi 5,9 persen (yoy) pada Februari 2022, sementara kredit kepada perorangan tumbuh dari 6,9 persen (yoy) pada Januari 2022 menjadi 7,3 persen(yoy).
Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan penyaluran kredit pada Februari 2022 terutama terjadi pada kredit investasi dan kredit konsumsi, sedangkan kredit modal kerja sedikit melambat.
Kredit investasi terakselerasi dari 3,2 persen (yoy) pada Januari 2022 menjadi 4,9 persen (yoy) pada Februari 2022, terutama di sektor industri pengolahan, serta sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan.
Ia menyebutkan pertumbuhan kredit konsumsi juga terakselerasi dari 4,8 persen(yoy) menjadi lima persen (yoy), yang didorong oleh penyaluran kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Sementara itu, kredit modal kerja tumbuh sebesar 7,1 persen (yoy), sedikit melambat dari bulan sebelumnya sebesar 7,2 persen (yoy), yang terjadi pada penyaluran kredit modal kerja di sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan, serta sektor industri pengolahan.
BI turut melaporkan penyaluran kredit di sektor properti pada Februari 2022 tumbuh 5,9 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan Januari 2022 sebesar 5,4 persen (yoy), baik pada KPR/KPA, kredit konstruksi, maupun kredit real estate.
Adapun penyaluran kredit kepada UMKM tumbuh 14,4 persen (yoy) atau meningkat dari bulan sebelumnya 13,3 persen (yoy), terutama pada kredit skala
mikro dan kecil.
Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan kredit UMKM didorong oleh kredit investasi. (ant/prs)
Load more