Indonesia Resmi Perdagangkan Sertifikat Energi Terbarukan di Bursa Berjangka, Ini Dampaknya bagi Transisi Hijau Nasional
- istimewa
Jakarta, tvOnenews.com – Komitmen Indonesia menuju transisi energi hijau kini melangkah lebih konkret. Untuk pertama kalinya, Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) resmi diperdagangkan di bursa berjangka dalam negeri, menyusul diterbitkannya kontrak komoditas REC oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kementerian Perdagangan.
Kontrak ini diterbitkan sebagai bagian dari implementasi Peraturan Bappebti Nomor 11 Tahun 2024 tentang Tata Cara Pelaksanaan Perdagangan Pasar Fisik Tenaga Listrik Terbarukan di Bursa Berjangka. Tujuannya tidak hanya mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT), tapi juga memperkuat posisi Indonesia di peta perdagangan energi global.
“REC adalah sertifikat yang membuktikan bahwa tenaga listrik yang dihasilkan berasal dari pembangkit EBT dan sesuai standar nasional atau internasional,” ujar Kepala Bappebti, Tirta Karma Senjaya, Rabu (7/5), dalam keterangan resmi di Jakarta.
Menurut Tirta, perdagangan REC ini merupakan bentuk inovasi dalam pengembangan kontrak komoditas di bursa, sekaligus menjadi instrumen pasar yang mengedepankan prinsip transparansi, efisiensi, dan perlindungan nasabah.
REC yang diperdagangkan di bursa bukan hanya simbol administratif. Ia punya nilai ekonomi nyata dan menjadi bukti kepemilikan energi bersih yang dapat digunakan oleh perusahaan atau negara untuk memenuhi target pengurangan emisi karbon atau net zero emission.
Langkah ini pun tak main-main. Pada 22 April 2025 lalu, Bappebti secara resmi menunjuk Indonesia Commodity Derivatives Exchange (ICDX) sebagai bursa yang memfasilitasi perdagangan pasar fisik tenaga listrik terbarukan. Dengan itu, ICDX kini menjadi bursa pertama di Indonesia yang memperdagangkan kontrak REC secara fisik.
Direktur Utama ICDX, Fajar Wibhiyadi, menyebut bahwa izin dari Bappebti ini adalah tonggak penting dalam membangun ekosistem perdagangan energi bersih yang kompetitif dan terpercaya di Indonesia.
“ICDX siap menjadi simpul perdagangan yang mendukung transisi energi nasional. Kami berkomitmen membangun infrastruktur perdagangan yang inklusif dan terpercaya,” ujar Fajar.
Ke depan, REC diharapkan bisa membuka akses pasar yang lebih luas, menarik investasi dari perusahaan multinasional yang berorientasi ESG (Environmental, Social, and Governance), sekaligus memperluas penggunaan EBT di dalam negeri.
Load more