IHSG Dibuka Menguat ke 6.925, Pasar Wait and See Suku Bunga The Fed
- Antara
Wall Street Melemah, Daya Beli Domestik Lemah
Pasar saham Wall Street ditutup melemah tajam pada perdagangan Selasa (6/5). Ketidakpastian arah suku bunga The Fed dan sikap ambigu Donald Trump terhadap kebijakan perdagangan membuat investor menarik diri dari aset berisiko. Dow Jones turun 389 poin, S&P 500 kehilangan 43 poin, dan Nasdaq ambles 154 poin.
Di dalam negeri, pelaku pasar juga mencermati pelemahan daya beli masyarakat. Data Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) dari Bank Indonesia menunjukkan hanya tumbuh 1,07 persen pada kuartal I-2025, turun dari 1,39 persen pada kuartal sebelumnya—indikasi bahwa konsumsi sektor properti masih lemah.
Bank Indonesia juga akan merilis data cadangan devisa April 2025 hari ini, yang diperkirakan masih stabil di kisaran setara enam bulan impor. Namun tanpa dukungan kuat dari sektor konsumsi dan properti, potensi kenaikan IHSG tetap terbatas.
IHSG Bergerak di Tengah Arus Tak Menentu
Dengan berbagai tekanan eksternal—dari arah suku bunga The Fed, desakan Donald Trump kepada Jerome Powell, konflik India-Pakistan, hingga lesunya ekonomi Eropa—pasar domestik Indonesia harus tetap waspada. Sikap wait and see menjadi pilihan investor di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.
Jika The Fed menahan suku bunga dan sinyal pelonggaran mulai menguat, IHSG bisa mendapat sentimen positif. Namun jika sebaliknya, volatilitas akan kembali meningkat. (ant/nsp)
Load more