Erick Thohir Gebrak Ekosistem Haji-Umrah: BSI Ekspansi ke Arab Saudi, Siap Sikat Rp23 Triliun!
- tvOnenews.com/Taufik Hidayat
Jakarta, tvOnenews.com — Menteri BUMN, Erick Thohir, memamerkan langkah besar PT Bank Syariah Indonesia (BSI) yang siap membuka cabang di Arab Saudi, demi memperkuat ekosistem haji dan umrah sekaligus menggiring aliran dana jumbo dari Tanah Suci.
“Ini akan membuka peluang besar untuk mendorong kerja sama business to business (B-to-B), sekaligus memperkuat ekosistem haji dan umrah dari sisi ekonomi dan layanan keuangan syariah,” ujar Erick di Kantor BUMN, Jakarta Pusat, dikutip Selasa (6/5/2025).
Erick mengungkap, izin prinsip yang sudah dikantongi BSI harus segera ditindaklanjuti lewat perencanaan matang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), dengan target beroperasi penuh di Arab Saudi dalam satu tahun ke depan.
“Saat ini, dana yang berputar di Indonesia dari aktivitas umrah dan haji mencapai Rp29 triliun. Sementara di Arab Saudi, masih ada sekitar Rp23 triliun yang bisa kita serap. Dengan ekosistem yang tepat, kita bisa mulai mengambil bagian dari transaksi ini,” imbuhnya.
Tak hanya soal perbankan, Erick juga menyoroti peluang kerja sama lintas sektor seperti pengelolaan dana haji, logistik, hingga farmasi.
Ia bahkan menekankan pentingnya layanan borderless antarimigrasi Indonesia dan Arab Saudi, termasuk keberadaan terminal khusus haji dan umrah seperti Terminal 2F yang baru saja diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada Minggu (4/5/2025).
“Dengan integrasi sistem ini, kita tidak hanya mempercepat layanan umrah dan haji, tapi juga mulai menggeser sebagian transaksi digital payment untuk dikelola dalam negeri, sesuai arahan Bapak Presiden,” ujarnya.
Di sisi kinerja, Erick membawa kabar manis: BSI mencatat laba bersih Rp1.879 triliun pada kuartal I 2025, tumbuh 10 persen dari periode sama tahun lalu.
Tak ketinggalan, Erick memuji inovasi Bank Emas yang diluncurkan BSI. Sejak diresmikan Presiden RI pada 26 Februari 2025, penjualan emas melalui aplikasi Byond melonjak dari 25 kilogram per bulan di 2024 menjadi 265 kilogram per bulan pada April 2025.
“Ini adalah bukti bahwa kalau kita mau bertransformasi dan berbenah, selalu ada celah atau loop hole yang bisa kita manfaatkan sebagai peluang. InsyaAllah, apa yang kita lakukan hari ini bersama BUMN dan Danantara akan terus menunjukkan hasil yang nyata dan dapat dihitung secara riil,” tegas Erick. (agr/nba)
Load more